Katoliknews.com – Pada Audiensi Umum minggu ini, Paus Fransiskus menyampaikan ajakan khusus kepada umat Katolik untuk lebih mencintai Gereja, karena itulah rumah kita bersama.
“Saya mendorong Anda untuk mencintai Gereja Tuhan,” kata Paus pada akhir Audiensi Umum, Rabu 18 November 2020, bertepatan dengan Pesta Pemberkatan Basilika Rasul Petrus dan Paulus.
Pesta itu, menurut Paus, menyoroti arti penting gereja, sebuah bangunan sakral tempat orang-orang percaya bersatu.
“Semoga hal itu menanamkan dalam diri kesadaran bahwa kita masing-masing dipanggil untuk menjadi bait suci Allah yang hidup, bekerja bersama dengan kemurahan hati dan semangat untuk membangun Rumah Tuhan, tempat tinggal Yang Mahatinggi di antara kita,” kata Paus seperti dikutip Vaticannews.va.
Keluarga Allah
Menurut Paus, mencintai Gereja adalah karakteristik penting orang percaya, mereka yang berada di dalam keluarga Allah.
Dalam katekese tanggal 29 Mei 2013, Paus Fransiskus menekankan rencana Tuhan “menjadikan kita semua sebagai satu keluarga, di mana setiap orang merasa dekat dan dicintai Tuhan”.
Gereja, kata Paus, “bukanlah sebuah organisasi yang didirikan oleh kesepakatan antara beberapa orang”, tetapi “ia adalah karya Tuhan”, lahir dari “tindakan tertinggi kasih Salib, dari luka-luka Yesus, sumber darah dan air mengalir, simbol sakramen Ekaristi dan Baptis.”
Gereja “menjadi nyata ketika karunia Roh Kudus memenuhi hati para Rasul dan mendorong mereka untuk pergi keluar dan memulai perjalanan mewartakan Injil, menyebarkan kasih Tuhan.”
Tantangan saat ini, kata Paus, orang membedakan Tuhan dari Gereja, “percaya pada Kristus tetapi tidak dengan Gereja-Nya. Sama seperti orang yang “percaya pada Tuhan tetapi tidak dengan para imam.”
Sebagai tanggapan, Paus berkata, “Tetapi Gereja sendirilah yang membawa Kristus kepada kita dan yang membawa kita kepada Tuhan. Gereja adalah keluarga besar anak-anak Allah. Tentu saja, ia juga memiliki aspek kemanusiaan.
Menurut Paus, pada mereka yang membentuk Gereja, para imam dan umat beriman, bahkan Puas sendiri, ada kekurangan, ketidaksempurnaan dan dosa.
“Tapi yang indah adalah ketika kita menyadari bahwa kita semua adalah orang berdosa, mau bertemu dengan rahmat Tuhan yang selalu mengampuni. Jangan pernah lupakan: Tuhan selalu mengampuni,” kata Paus.
Pada akhirnya, jelas Paus, “Gereja adalah ibu kita semua karena ia membawa kita ke kehidupan baru dan menuntun kita kepada Kristus.”
“Jadi kita harus mencintainya, bahkan ketika kita melihat wajahnya dirusak oleh kelemahan dan dosa manusia, dan kita harus membantu membuatnya semakin cantik dan bersinar, sehingga dia dapat menjadi saksi kasih Tuhan di dunia,” kata Paus.
Mencintai Gereja seperti Keluarga
Paus Fransiskus mengajak kita untuk mencintai dan menjaga Gereja sama seperti kita mencintai dan menjaga keluarga kita sendiri, bahkan ketika orang tua atau anak-anak kita melakukan kesalahan.
Paus mengajak umat Katolik untuk meneladani Padre Pio sebagai contoh bagaimana kita mencintai Gereja.
“Dia mencintai Gereja, dengan banyak masalah yang Gereja miliki, dengan begitu banyak kesulitan, dengan begitu banyak orang berdosa. Karena Gereja itu kudus, dia adalah Mempelai Kristus, tetapi kita, anak-anak Gereja, semuanya adalah orang berdosa, tetapi dia mencintai Gereja apa adanya, dia tidak menghancurkannya dengan lidah, seperti yang biasa dilakukan sekarang ini,” kata Paus.
Orang yang mencintai Gereja, menurut Paus, tahu bagaimana mengampuni, karena ia tahu bahwa dia sendiri adalah orang berdosa dan membutuhkan pengampunan Tuhan.
Paus mengingatkan iblis bekerja untuk menghancurkan kesatuan keluarga kita. Menurut Paus, iblis “selalu ingin memecah belah saudara dan saudari dan memecah Gereja untuk memisahkan orang dari Tuhan.”
Seringkali bahaya terbesar datang bukan dari luar tetapi dari dalam Gereja sendiri, kata Paus.
Iblis, kata Paus, “selalu bermain kotor dan kita yang tidak sadar jatuh ke dalam permainannya.”
Paus menambahkan, “iblis berusaha untuk memicu perang internal, semacam perang sipil dan spiritual. Perang yang tidak dilakukan dengan senjata tetapi dengan lidah.”
Perang kebencian, tuduhan, dan kebohongan ini, tegas Paus Fransiskus, hanya dapat diatasi dengan doa dan cinta.
“Berdoalah untuk Gereja dan cintai dia, karena Yesus Kristus dan Gereja adalah satu dan sama,” tutup Paus.
Alexander AN
Komentar