Katoliknews.com – Umat Katolik di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, kini dapat kembali beribadah di Gua Maria yang berdampingan langsung dengan kebun Sinar Mas Agribusiness and Food setelah selesai direhabilitasi, Pada (30/09).
Proses rehabilitasi yang melibatkan perusahaan dan paroki setempat telah dilaksanakan sejak April 2020.
Upaya rehabilitasi ini dilakukan selain untuk memudahkan warga beribadah, juga untuk merawat kelestarian alam yang ada di Kuati Timur.
Pengembangan fasilitas dan rehabilitasi Gua Maria dilakukan di beberapa sisi tanpa mengubah struktur asli dari gua tersebut.
Rehabilitasi dilakukan pada pengaturan tempat duduk jemaat, altar gereja, fasilitas sanitasi, pembangunan patung Bunda Maria, hingga pembangunan guest house untuk muda-mudi Katolik.
Sementara keindahan batu stalaktit dan stalagmit yang ada di langit-langit dan lantai gua dipertahankan seperti semula.
CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Timur, Suryanto Bun menyampaikan kebahagiaannya dengan selesainya proses rehabilitasi Gua Maria sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
“Kami berharap upaya ini menjadi langkah bersama antara perusahaan, masyarakat adat, dan pihak paroki untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam setempat,” ujarnya.
Gua Maria digunakan oleh Paroki Nehas Liah Bing dan Long Betuq untuk beribadah, karena lokasi dan keunikannya.
Banyak warga serta pekerja dari luar Kuati Timur berkunjung serta beribadah di sana.
Sudah sejak lama Gua Maria dijadikan tempat beribadah oleh umat Katolik yang berasal dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Kombeng dan Kecamatan Telen.
Penduduk setempat dan beberapa masyarakat adat sering menggunakan Gua Maria sebagai tempat beribadah.
Selain itu, Gua Maria tidak hanya menjadi tempat ibadah rutin, tetapi menjadi lokasi ziarah.
Tak ketinggalan, tempat tersebut juga menjadi pusat pembinaan rohani Katolik seperti retret dan rekoleksi, serta kemah rohani bagi OMK (Orang Muda Katolik), misdinar dan anak-anak sekami.
“Gua Maria adalah sebuah tempat suci, tempat bagi umat Katolik melakukan ziarah rohani. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food, kini fasilitas ibadah kami menjadi jauh lebih baik dan indah dari sebelumnya,” tutur Pastor Yohanes Lowa SVD, Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liahbing.
Pasca rehabilitasi, perusahaan, paroki, serta masyarakat adat berkomitmen merawat dan mengelola tempat tersebut. Salah satunya dengan menyiagakan tim keamanan yang rutin berpatroli di sekitar Gua Maria.
Usai pandemi Covid-19 selesai, Gua Maria. rencananya akan digunakan untuk kegiatan ibadah rutin serta pembinaan rohani Katolik pada bulan-bulan tertentu.
Komentar