Katoliknews.com – Sosok dengan wajah yang tidak pelit senyum itu muncul di Lantai 6 Griya OBOR, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat siang, 6 Januari 2023.
Satu per satu karyawan OBOR—Penerbit dan Toko Rohani milik Konferensi Waligereja Indonesia—yang sedang mempersiapkan diri untuk Misa Jumat pertama, menyalaminya.
Dia adalah Bruder Heribertus Sumarjo FIC, yang pada 8 Desember 2022 kemarin merayakan lima puluh tahun menjadi biarawan Bruder FIC.
Dalam lingkup OBOR, Bruder Heri, demikian ia akrab disapa, bukanlah sosok asing. Sebelas tahun ia membaktikan diri dan memberi seluruh kemampuannya sebagai Sekretaris Perkumpulan Rohani OBOR.
Misa Jumat pertama siang ini juga secara khusus sebagai ungkapan syukur atas ziarah panjang Bruder Heri di jalan sunyi sebagai seorang FIC. Ia menapaki jalan hidup sebagai seorang FIC sejak tahun 1972, ketika ia mengikrarkan kaul pertama.
Misa dipersembahkan oleh Romo Fransiskus Xaverius Sutanto, Direktur OBOR, dan konselebran: Romo Agus Suryanto Himawan, Direktur OBOR (2007-2016)—saat ini bertugas sebagai Pastor Kepala Paroki Herkulanus, Depok.
“Kita bersyukur bersama Heri atas kesetiaanya sudah lima puluh tahun hidup membiara. Bruder telah berkontribusi besar untuk kita di OBOR ini,” kata Romo Sutanto dalam pengantarnya.
Seusai Misa, OBOR menyediakan resepsi sederhana. Bruder Heri terus tersenyum di antara pimpinan OBOR dan karyawan-karyawan OBOR.
“Saya merasa tersanjung dan terhormat ada Misa untuk mendoakan 50 tahun hidup membiara saya,” kata Bruder Heri di awal sharingnya.
Ia mengatakan, jalan hidupnya sebagai bruder dimulai ketika tahun 50 tahun lalu ia mengikuti sekolah bruder di Muntilan, Jawa Tengah.
Menurutnya, menjadi seorang bruder bukan karena sebuah kebetulan, melainkan karena iman. Karena melulu kasih Allah.
“Tanpa kasih Allah, pasti saya tidak sanggup menjalani hidup bakti ini,” tuturnya.
“Saya bersyukur karena Tuhan mengizinkan saya menyalurkan kasih-Nya melalui karya ordo atau gereja,” tambahnya.
Selama lima puluh tahun ini, kata Bruder Heri, ia tidak pernah menolak tugas dari pimpinannya
“Saya ini, karena kaul ketaatan, tidak pernah menolak tugas yang diberikan pimpinan,” ujar Bruder Heri.
“Akibatnya, tugas saya banyak,” katanya lagi.
Bruder Heri lama berkarya di Yayasan Pangudi Luhur, milik FIC. Di yayasan itu, dia bertugas baik sebagai kepala sekolah maupun sebagai ketua yayasan.
Di luar lingkup FIC, dia juga pernah dipercayakan sebagai Sekretaris PRO, Sekretaris Komisi Pendidikan KWI, Ketua Komisi Pendidikan KAJ, Sekretaris Yayasan Atma Jaya, Jakarta, dan lain-lain.
Menurutnya, jabatan-jabatan itu bisa menjadi godaan untuk sombong. Namun, “saya punya rahasia, bahwa saya ini hanya alat di tangan Tuhan,” katanya lugas.
Di masa tuanya, Bruder Heri tinggal di Puri Kembangan, Jakarta.
“Saya mohon doa kalian semua supaya sampai satu menit sebelum meninggal, saya tetap FIC,” pungkasnya.
Ian Saf
Komentar