Katoliknews.com – Yohanes Fakundus Koko (17) dan Ignasius Niki (15) adalah kakak-adik yang menderita lumpuh layu di Kampung Lingkodia, Kecamatan Borong, Manggarai Timur.
Kamis, 9 Februari 2023 menjadi salah satu hari bersejarah bagi keduanya. Pasalnya, hari itu mereka menerima komuni suci pertama.
Sebelum perayaan penuh rahmat itu, orang tua mereka, Laurensius Koe dan Maria Yasinta sudah memakaikan baju kemeja putih dan sarung tenun Ngada kepada Yohanes Fakundus Koko dan Ignasius Niki. Keduanya pun tampak rapi.
Tepat pukul 16.20 Wita, Pastor Pastor Hans Jondo Pr dari Paroki Santo Gregorius Borong, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng yang menerimakan sakramen itu tiba di halaman rumah mereka. Dan, tak berselang lama, perayaan syukur itu pun dimulai.
Sekitar 40-an umat hadir untuk bersama-sama menyaksikan dan mengikuti perayaan misa itu.
Dalam khotbahnya, Pastor Hans mengungkapkan perayaan penerimaan Komuni Suci Pertama merupakan perayaan keselamatan dan sukacita bagi kakak-adik itu.
“Ini perayaan syukur bahwa kakak-adik ini sudah menyambut Tubuh dan Darah Kristus,” kata Romo Hans.
Ia mengatakan, selama ini dirinya tidak menerima kabar kakak-adik yang menderita lumpuh itu belum menerima sakramen tersebut, baik dari pengurus Komunitas Basis Gerejani (KBG) maupun orang tua mereka.
Ia baru mengetahui informasi itu dari beberapa anggota komunitas dan relawan yang peduli pada difabel di Manggarai Timur bahwa kakak-adik yang lumpuh layu itu belum menerima sakramen Komuni Suci Pertama dalam Gereja Katolik.
“Mendengar kabar itu, saya menyampaikan kepada mereka bahwa hari ini [Kamis, 9 Februari 2023], saya yang pimpin misa Komuni Suci Pertama dan itulah yang terjadi sore ini,” ungkapnya.
Perhatian Pemda
Dalam perayaan itu tampak pula Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur.
Habur yang mengaku baru pertama kali melihat dan menyaksikan serta mengikuti misa Komuni Suci Pertama bagi difabel tampak sangat terharu dan meneteskan air mata saat misa berlangsung.
“Selama misa, saya sangat terharu dan meneteskan air mata betapa Tuhan selalu ada untuk sesama yang sedang menderita sakit,’’ kata Habur, yang baru dua bulan menjadi orang nomor dua di jajaran Pemda Matim.
“Peristiwa ini untuk membuka mata pemerintah untuk prioritas dan peduli pada pelayanan kepada difabel di Manggarai Timur,” tambahnya.
Umat yang mengikuti misa itu juga terharu dan berlinang air mata menyaksikan kakak-adik yang menerima Sakramen Komuni Suci Pertama dari kursi roda karena tidak bisa duduk dan berdiri, sebagaimana biasanya orang-orang normal.
Sebagai Wakil Bupati Matim, Habur akan mendiskusikan dan mensharingkan peristiwa itu kepada seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk memiliki hati dan peduli kepada orang-orang menderita sakit.
“Ini kunjungan kedua saya kepada kakak-adik yang derita lumpuh layu ini,” kata Habur.
Habur pun menjanjikan, kakak-adik ini akan berobat di dokter ahli saraf di Kota Ruteng pada Jumat, 10 Februari 2023.
“Pemerintah siap memfasilitasi kendaraan untuk mengantar mereka bersama orang tuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Laurensius Koe, ayah kedua remaja lumpuh itu, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada komunitas yang peduli dengan penderitaan yang dialami keduanya anaknya.
Ia melihat peristiwa itu merupakan rahmat dari Tuhan bagi kedua anak mereka melalui sesama yang peduli.
“Saya ucapkan terima kasih. Saya juga berdoa agar kita semua selalu sehat untuk aksi kasih bagi sesama yang membutuhkan sentuhan kasih,” ucapnya.
Markus Makur, Koordinator Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa Manggarai Timur.
Komentar