Katoliknews.com – Jarum jam menunjukkan jam 07.30 Wita, Sabtu, 11 Februari 2023 . Pastor Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Josef Freinademetz Waelengga, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Heribertus Karno Pr, sudah berdiri di depan pintu masuk Gereja Katolik Waelengga dengan jubahnya.
Ia menyambut umat Katolik yang menghadiri dan mengikuti misa untuk memperingati Hari Orang Sakit Sedunia.
Tak lama kemudian, datang Ketua Dewan Keuangan Paroki, Lukas Sumba, Seksi Komsos dan dokumentasi DPP Paroki Waelengga, Irenius Tersa, Ketua Dewan Pastoral Paroki, Kanisius Nggajing dan seorang Frater TOP bernama Frater Fredos.
Tak lama berselang tiba juga muncul seksi Caritas Paroki Waelengga untuk menghadiri perayaan tersebut
Tampak kurang lebih seratusan umat Katolik yang sudah usia lanjut, satu per satu memasuki gereja, ada yang menopang tubuhnya dengan tongkat dan sebagian berjalan dipapah orang lain.
Saat umat sudah berada dalam gereja dan berdoa, Romo Heri, biasa disapa menyampaikan, “kita mulai misa dan mari masuk”. Kemudian ke ruangan sakristi, tak lama kemudian, ia masuk bersama anggota misdinar yang memegang salib.
Misa dimulai dengan suasana yang penuh khusuk.
Dalam khotbah dengan merenungkan kisah Yesus menggandakan roti untuk memberikan makan 4000 umat dari Injil Markus, Romo Heri mengatakan, kita terus bersyukur atas kehidupan yang kita miliki.
“Sakit yang kita alami adalah bagian dari anugerah Tuhan,” kata Romo Heri mengutip pesan Paus Fransiskus baru-baru ini untuk memperingati Hari Orang Sakit Sedunia.
Di hadapan banyak umat yang sudah lansia itu, Romo Heri menambahkan, sebagai orang yang masih usia muda ia terus belajar dari umat yang usia lanjut.
“Mereka [lansia] sudah melewati berbagai tantangan, kesulitan, sakit dan sehat. Tentu satu kunci dari usia lanjut yakni tekun dalam berdoa,” ungkapnya.
Belajar dari Yesus yang sangat peduli dengan kondisi ribuan umat yang sudah lapar, Romo Heri mengajak umat yang hadir untuk peduli satu sama lain.
Sakramen Minyak Suci untuk Pasien
Seusai perayaan Ekaristi, rangkaian Hari Orang Sakit Sedunia ini dilanjutkan dengan menerimakan Sakramen Minyak Suci kepada pasien di Puskesmas Waelengga, Manggarai Timur.
Sebelumnya, Romo Heri meminta Seksi Caritas paroki itu untuk mengabarkan kepada pihak Puskesmas Waelengga bahwa sesudah misa akan diadakan pelayanan Sakramen Minyak Suci.
Pihak Puskesmas menyambut baik rencana tersebut.
Seusai misa pun, Romo Heri bersama Frater Fredos meluncur ke Puskemas itu dengan sepeda motor.
Di Puskesmas itu, Romo Heri memberikan Sakramen Minyak Suci kepada pasien-pasien yang terbaring di tempat tidur, antara lain seorang ibu yang baru melahirkan, anak-anak, dan pasien lainnya.
Selain itu, Pastor Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Josef Freinademetz menyampaikan pesan Hari Orang Sakit Sedunia dari Paus Fransiskus untuk Tenaga Medis di tempat itu.
“Tadi didoakan dalam doa umat untuk tenaga medis pada perayaan Ekaristi di Gereja. Mari kita sama-sama melayani sesama yang menderita sakit,” ucapnya.
Sekilas tentang Hari Orang Sakit Sedunia
Melansir Kompas.com, Hari Orang Sakit Sedunia Umat Katolik dirayakan pada tanggal 11 Februari setiap tahun dan bertepatan dengan Pesta Bunda Maria dari Lourdes.
Hari Orang Sakit Sedunia yang pertama diperingati pada tanggal 11 Februari 1993.
Mulanya, pada tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II menetapkan perayaan ini setahun setelah didiagnosis menderita penyakit parkinson.
Dalam surat apostoliknya “Salvifici Doloris” atau “Penderitaan yang Menyelamatkan”, Paus menulis tentang penderitaan dan menganggapnya sebagai proses penebusan.
Adapun tujuan perayaan ini adalah mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi semua orang yang sakit dan orang-orang yang bekerja tanpa lelah untuk meringankan rasa sakit dan merawat mereka.
Hari Orang Sakit Sedunia juga menjadi renungan penting bagi orang yang bekerja dalam pelayanan kesehatan Katolik untuk melayani mereka yang sakit dengan kebijaksanaan hati.
Untuk merayakan Hari Orang Sakit Sedunia, organisasi-organisasi berbasis agama Katolik pada hari ini akan memberikan obat-obatan, makanan dan bimbingan spiritual kepada orang yang sakit.
Markus Makur, Seksi Caritas Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Josef Freinademetz Waelengga.
Komentar