Katoliknews.com – Bunda Teresa dari Kalkuta, sosok biarawati yang sangat terkenal karena perhatiannya pada orang miskin akan dikanosisasi pada Minggu esok, 4 September 2016.
Sebagaimana dilansir AFP, upacara penobatan menjadi orang suci itu akan dipimpin Paus Fransiskus di Basilika St Petrus, Vatikan. Sekitar 100 ribu umat diperkirakan akan hadir.
Penyelenggaraan upacara ini bertepatan dengan peringatan 19 tahun kematiannya Bunda Teresa di Kalkuta, India pada tahun 1997.
Bunda Teresa yang juga peraih Nobel Perdamaian banyak mengabdikan diri bagi masyarakat miskin di Kalkuta selama empat dekade.
Sebagaimana diketahui, prosedur penobatan Bunda Teresa menjadi santa diselesaikan dalam jangka waktu cepat, hal yang tergolong tidak biasa di Vatikan. Dalam hal ini, popularitasnya yang tinggi semasa hidup dan bantuan dari orang-orang berpengaruh yang mengaguminya, turut berkontribusi.
Mendiang Yohanes Paul II, teman dekatnya, menjabat Paus saat Bunda Teresa wafat. Ia mempercepat proses beatifikasi bagi Bunda Teresa. Beatifikasi merupakan tahapan awal menjadikan seseorang yang telah meninggal menjadi orang suci.
Paus Fransiskus, juga dikenal sebagai pengagum Bunda Teresa yang dipandang mewujudkan visinya selama ini, yakni gereja miskin untuk kaum miskin.
Dalam aturan Gereja Katolik, penetapan seseorang sebagai santo maupun santa membutuhkan dua mukjizat dari kandidat itu. Satu mukijzat untuk beatifikasi dan satu lagi untuk memuluskan jalan menuju penetapan Santo maupun Santa.
Untuk Bunda Teresa, mukjizat pertamanya terjadi pada tahun 1998 dan diakui gereja tahun 2002, saat seorang wanita Benggala bernama Monica Besra sembuh dari kanker rahim setelah terus berdoa pada Bunda Teresa.
Mukjizat kedua terjadi tahun 2008 dan baru diakui gereja pada Desember tahun lalu, saat seorang pria asal Brasil, Marcilio Haddah Andrino, mengklaim tiba-tiba terbangun tanpa merasa sakit sedikitpun saat dirinya menderita tumor otak.
Hal itu diklaim terjadi setelah sang istri terus berdoa kepada Bunda Teresa untuk meminta kesembuhan suaminya. Andrino akan hadir dalam upacara penobatan itu, sedangkan Besra (50) menuturkan akan menyaksikan penobatan itu dari rumahnya di Desa Nakor, India.
Edy/Katoliknews
Komentar