Katoliknews.com – Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Klaten menggelar sarasehan penanganan konflik sosial di Gedung Sunan Pandanaran, Klaten, Rabu, 7 September 2016.
Sarasehan ini mengusung tema “Peningkatan peran serta elemen masyarakat dalam antisipasi penanganan konflik demi menjaga kondusifitas Kabupaten Klaten yang aman dan damai”.
Menurut Hadi Saputra, Kepala Kantor Kesbangpol, sarasehan ini diikuti 250 peserta dari unsure Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDN) kabupaten, FKDN kecamatan, Tim Penggerak PKK kecamatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan Tim Penanganan Konflik Kabupaten Klaten.
Sarasehan ini menampilkan tiga narasumber, yakni Kepala Staf Kodim (Kasdim) Klaten, Mayor Yahmin; Kasat Intelkam Polres Klaten, Kompol Sakir dan Jaksa Fungsional Kejari Klaten Ganjar Damar Pamenang.
Dalam paparannya, Kompol Sakir mengatakan, sampai saat ini masih ada kelompok tertentu yang mempermasalahkan kegiatan keagamaan umat lain dan pendirian tempat ibadah di Klaten.
Padahal, kata dia, agama tidak bisa dipaksakan.
“Maka kalau ada umat yang mau memperkenalkan (menyebarkan) agamanya harus dengan cara yang simpatik,” katanya.
“Kalau ada yang tertarik, pasti mereka akan ikut dengan sendirinya. Karena itu, masyarakat perlu membangun toleransi dalam beragama agar tidak terjadi konflik,” lanjutnya.
Kompol Sakir berpesan kepada masyarakat agar jangan mudah terpengaruh dengan beredarya kabar atau isu yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
Warga diimbau untuk menyikapi permasalahan yang berbau SARA yang terjadi di masyarakat secara bijaksana dan hati-hati, bukan malah membesarkan masalah tersebut.
“Toleransi dan komunikasi itu penting untuk mengatasi konflik sosial, terutama masalah yang berbau SARA,” tegasnya.
Ia menambahkan, selama ini, Polres Klaten terus berupaya untuk membina toleransi kehidupan umat beragama.
Kontributor Laurentius Sukamta/Katoliknews
Komentar