Katoliknews.com – Di tengah sejumlah gesekan yang kerap terjadi karena perbedaan agama, pada Sabtu, 2 Oktober lalu, umat muslim, Kristen Protestan (Gereja Bethel) dan Katolik berbaur menjadi satu dalam acara pemberkatan Gereja Paroki Kristus Raja Wangatoa Lembata, NTT.
Sehari sebelumnya, tokoh dari agama Islam juga turut ambil bagian dalam prosesi penjemputan Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung Pr.
Saat itu tokoh Islam diwakili oleh Ibu Haji Manzur dan Haji Manzur Masan Purab yang juga melakukan pengalungan selendang kepada Mgr Kopong Kung.
Sebagaimana dilansir Floreskita.com, Mgr Kopong Kung dalam sambutannya menegaskan bahwa Gereja Katolik menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan beragama.
Oleh Karena itu, kata dia, hidup dalam kebersamaan dan saling toleransi dengan sesama umat agama lain adalah spirit dalam hukum cinta kasih.
“Lantas pembangunan Gereja Kristus Raja Wangatoa yang juga diresmikan hari ini, bukan karena dilihat dari sisi fisiknya tetapi ada nilai pewartaan, pengorbanan dalam kekudusan, cinta kasih dan saling menolong,” kata Mgr Kopong Kung.
“Untuk itulah, maka di dalam ruang gereja ada altar sebagai simbol pengorbanan, ada tabernakel sebagai simbol kekudusan dan ada mimbar sabda sebagai simbol pewartaan dan cinta kasih,” lanjutnya.
Sementara itu Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, Rm Wens Herin Pr mengatakan bahwa ia berterima kasih kepada sejumlah umat muslim, umat paroki dan awam birokrat yang telah berkontribusi dalam proses pembangunan gereja Paroki Kristus Raja Wangatoa.
Ketua Panitia Krisma dan Pemberkatan Gereja, Paskalis Tapobali mengatakan, ia sungguh mengapresiasi perayaan iman yang sangat luar biasa ini, dimana sejumlah tokoh dari agama lain turut hadir.
“Kita berharap, kebersamaan ini akan tetap menjadi kekuatan dan spirit bersama dalam dinamika ziarah iman kita,” ujar Tapobali.
Selain pemberkatan gereja, saat itu Mgr Kopong Kung juga memberikan sakramen Krisma kepada 560 umat Paroki Wangatoa.
Perayaan iman ini dihadiri oleh Pejabat Bupati Lembata, Petrus Manuk dan unsur birokrat, perwakilan DPRD Lembata, tokoh umat muslim dan pimpinan Gereja Bethel Wangatoa-Lembata.
Selain itu, hadir juga Pimpinan Dekenat Lembata, Pastor Sinyo Pr; Sekjen Keuskupan Larantuka, Pastor Sipri Senda Pr; Ketua Yapersuktim, Pastor Thomas Labina Pr dan Ketua Yayasan Papa Miskin Pastor Kristo Pr.
Roby Sukur/katoliknews
Komentar