Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 29 Mei 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Antaragama

Aktivis eLSA: Kasus Intoleransi di Jawa Tengah Semakin Meningkat

2 Januari 2017
in Antaragama, Headline
0
Aktivis eLSA: Kasus Intoleransi di Jawa Tengah Semakin Meningkat

Anggota FPI saat hendak melakukan sweeping topi sinterklas di Sragen, Jawa Tengah (Foto: ist)

Katoliknews.com – Tedi Kholiluddin, seorang aktivis Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir ini kasus intoleransi di Jawa Tengah Semakin meningkat.

Saat diwawancarai TEMPO di Semarang pada Senin, 2 Januari 2016, ia mengatakan bahwa pada tahun 2012 eLSA menemukan 17 kasus, tahun 2013 ada 6 kasus, tahun 2014 ada 10 kasus, tahun 2015 sebanyak 14 kasus, dan yang terakhir tahun 2016 ada 20 kasus.

Tedi mengatakan kasus intoleransi selama 2016 antara lain berupa polemik pembangunan rumah ibadah, adanya upaya paksa atau tekanan kelompok tertentu untuk menghentikan acara keagamaan, penolakan penceramah yang dianggap kerap menyebarkan kebencian dan lain-lain.

“Dari tahun ke tahun selalu ada pengulangan motif dan pola kasus-kasus intoleransi,” katanya.

BacaJuga

Paus Fransiskus Memasukkan 21 Martir dari Gereja Ortodoks Koptik dalam Daftar Orang Kudus Katolik

Jokowi kepada para Kepala Daerah: Orang Katolik Punya Hak untuk Beribadah

Ikatan Sarjana Katolik Desak Pemerintah Tuntaskan Masalah Pelarangan Ibadah

Video Jemaat Kristen di Jawa Barat Dilarang Ibadah Natal Viral

Ia menjelaskan, banyak kasus intoleransi agama yang terus ada karena belum terselesaikan hingga sekarang. Misalnya, polemik pembangunan Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Dermolo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, yang sudah lama terjadi tapi hingga kini tak kunjung ada penyelesaian.

Selain itu, lanjut Tedi, ada penolakan acara buka puasa bersama Sinta Nuriyah, istri almarhum Abdurrahman Wahid/Gus Dur di Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran, pencurian alat ibadah di Gereja Kleco Kartasura, kasus perusakan patung Bunda Maria di Klaten, penolakan acara perayaan Asyura Syiah di Semarang, sweeping topi Sinterklas oleh ormas FPI di Sragen, hingga aksi sweeping yang disertai penganiayaan oleh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) di restoran Solo Kichten.

Sementara itu Subhan, koordinator Gusdurian (Pengikut Gus Dur) Semarang menyatakan akhir-akhir ini semboyan Bhineka Tunggal Ika memang sudah mendapatkan ujian.

“Persatuan dalam keberagamaan tidak lagi membumi, sehingga, baik state actor (negara) maupun kelompok masyarakat tertentu kerap kali melakukan tindakan-tindakan yang mengangkangi keberagaman,” kata Subhan.

 

Yohanes Trisno/Katoliknews

 

 

 

 

 

Tags: fpiintoleransiJawa TengahKatolik
Artikel Berikut
Kapolri: Terima Kasih Sudah Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Kapolri: Terima Kasih Sudah Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Taher Hammad: Konflik di Palestina Bukan Konflik Agama

Taher Hammad: Konflik di Palestina Bukan Konflik Agama

Komentar

Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Tujuh Kutipan Kitab Suci yang Menarik untuk Momen Pernikahan Anda
  • Paroki St. Michael Beanio Gelar Kursus Persiapan Perkawinan Katolik, Diikuti Puluhan Pasangan

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In