Katoliknews.com – Dalam rangka menyambut Perayaan Paskah 2017, para guru agama Katolik se-Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mendapatkan bimbingan rohani dan rekoleksi dari Keuskupan Agung Ende pada Sabtu, 1 April 2017.
Sebagaimana dilansir Poskupang.com, kegiatan yang digelar Seksi Pendidikan Katolik dari Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo ini dibimbing langsung Romo Vikjen Keuskupan Agung Ende, RD Sirilus Lena.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Negekeo, Yosef Nganggo dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang berlangsung di Pondok SVD Mbay ini dirancang dengan dasar pemikiran bahwa para guru agama katolik mengemban tugas perutusan yang sama dengan para biarawan dan biarawati.
“Kita sedang ada bersama dalam wilayah kerja pemerintahan yang satu dan sama, Kabupaten Nagekeo. Mesti ada waktu duduk bersama untuk menyadari bersama tugas yang diemban di tengah realitas masyarakat yang terus maju,” kata dia.
Yosef menambahkan, masyarakat Nagekeo sekarang telah berubah terutama soal pemikiran yang lebih maju, jadi perlu membangun komitmen untuk bekerja bersama yakni saling membagi, saling mengingatkan, saling meneguhkan, saling menguatkan satu sama lain dalam upaya mewujudkan visi misi bersama antara para guru dan masyarakat.
“Apabila anda seorang guru agama Katolik, sungguh sebagai orang beriman berintelek, berdedikasi tinggi, karena setiap gerak langkah anda bersendikan nilai-nilai ajaran agama Katolik, sekaligus menjadi teladan dan panutan peserta didik dimanapun berada. Apabila anda guru agama Katolik sebagai pembentuk sikap moral peserta didik, guru profesional harus memiliki kompetensi dan komitmen melaksanakan tugas dengan baik dan benar,” kata Yosef.
Yosef mengatakan, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi turut berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan bahkan turut membentuk karakter dan gaya hidup masyarakat Nagekeo.
Perubahan itu, lanjut Yosef terlihat dari beberapa hal seperti menjadikan status sosial sebagai sesuatu yang penting, mobilitas tinggi, berkumpul di tempat umum, pernikahan agung/ mewah, gaya hidup instan, teknologi komunikasi sebagai kebutuhan, dengan tanda-tanda utama yang terlihat yakni sikap acuh tak acuhz menonjolkan kepentingan sendiri, berpikir dan menerima segala sesuatu secara ibyektif dan menunjukan sikap secara tegas dan jelas.
“Perubahan tersebut di satu sisi menggembirakan namun di sisi lain mencemaskan. Di situlah peran guru agama jadi penting,” kata dia.
Menghadapi perubahan yang ada, lanjut Yosef, para guru harus mampu membentuk para siswa katolik agar taat beragama, memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan berkepribadian baik sehingga pada akhirnya peserta didik mampu hidup bersama dengan masyarakat dan mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan dan perubahan.
“Jumlah penduduk Nagekeo saat ini 154.819 jiwa dengan mayoritas beragama Katolik sebanyak 138.772 jiwa. Dari jumlah tersebut, 256 jiwa merupakan guru agama Katolik dan 40.874 jiwa merupakan para siswa Katolik yang saat ini sedang dididik di lembaga pendidikan yang ketika tamat akan menjadi warga masyarakat,” tutup Yosef.
Yohanes Trisno/Katoliknews
Komentar