Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 31 Januari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Opini

Mendengarkan, Sebuah Kewajiban Iman

Renungan untuk Minggu, 12 Juli 2020, Pekan Biasa XV

11 Juli 2020
in Opini, Pilihan Editor
0
Mendengarkan, Sebuah Kewajiban Iman

Desideramus Ansbi Baum, OFM: Di hadapan Sabda Allah yang terus-menerus diwartakan, terus menerus diperdengarkan, seringkali kita pun berlaku seolah-olah seperti orang yang tuli dan bahkan acuh-tak acuh. Tidak mau mendengar warta Injil atau kita tidak terlalu peduli mendengar kehendak Allah, karena merasa semuanya itu tidak relevan, kurang penting dan tidak banyak gunanya untuk kelangsungan hidup di dunia. (Foto: Ilustrasi)

Oleh: RP DESIDERAMUS ANSBI BAUM, OFM

Karena dalam Bacaan Injil Matius 13:1-23, Yesus sudah menjelaskan isi perumpamaan-Nya, saya tidak berani menafsirkannya lagi. Saya ingin mengajak saudara-saudari merenungkan aspek lain yang dikatakan Yesus dalam bacaan ini,  ‘Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan!

Tak ada yang berani berkata, telinga tak berguna. Seperti panca indera lainnya, telinga menjadi jendela bagi akal budi dan rasa perasaan, bagi pikiran dan pengalaman manusia. Mendengar yang merdu, kita berdecak kagum: ‘Wah indahnya ’. Mendengar yang jelek, manusia berujar: ‘ah, buruk sekali’. Memang, telinga seperti panca indera lain mampu mengantar manusia tidak hanya pada kesadaran, penilaian, dan pengertian, tetapi juga pada pemahaman, kepercayaan dan keyakinan.

Tentu kisah berikut sering kita dengar. Seorang tuli yang sedang memancing, ditanya temannya, “sedang mancing, kah?” Ia menjawab, “Tidak. Saya sedang mancing”. Begitulah komunikasi bisa ngawur dan tidak berjalan sebagaimana mestinya manakala kita tidak mampu mendengar dengan baik. Dan kalau komunikasi tidak baik, pengertian dapat keliru dan karena itu keyakinan kita akan sesuatu pun bisa tidak terarah. Sementara itu, untuk orang yang acuh tak acuh pada nasihat, kata-kata dan ajaran, kita punya ungkapan tertentu: “masuk telinga kanan, keluar telinga kiri”. Orang yang diteriaki kalimat seperti itu adalah orang yang kita anggap sulit diberi nasihat, yang tidak taat dan tidak patuh.

BacaJuga

Melawan Kebaikan yang Pura-pura!

Melawan Kebaikan yang Pura-pura!

1.5k
Allah yang Akbar Sekaligus Merendah

Allah yang Akbar Sekaligus Merendah

1.2k

Di hadapan Sabda Allah yang terus-menerus diwartakan, terus menerus diperdengarkan, seringkali kita pun berlaku seolah-olah seperti orang yang tuli dan bahkan acuh-tak acuh. Tidak mau mendengar warta Injil atau kita tidak terlalu peduli mendengar kehendak Allah, karena merasa semuanya itu tidak relevan, kurang penting dan tidak banyak gunanya untuk kelangsungan hidup di dunia. Firman Allah tidak banyak membantu untuk menjalani hidup ini, tidak membantu menghasilkan uang, tidak membantu menyelesaikan berbagai persoalan di dunia. Karena itu sebaik-baiknya Firman Allah dan kehendak-Nya tidak perlu terlalu didengarkan (Mat 13:19-22).

Tetapi, Tuhan hari ini mengajak kita untuk sebaik-baiknya memanfaatkan telinga guna mendengar kehendak Bapa. Sebab melalui telinga juga, kita dapat memperoleh pengertian dan kebijaksanaan. Dengan pintu telinga, pengenalan kita akan kehendak Allah pun dapat terjadi. Kepekaan inderawi, kepekaan telinga dapat mengasah kepekaan batin kita untuk memahami kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup: “sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah Ibu-Ku” (Mat 12:50).

Dalam rangka itu, di manapun, kita dapat mendengar kehendak Allah, sejauh kita mau mendengarkan kebijaksanaan yang ditawarkan orang lain, diberikan alam semesta dan dalam Sabda Allah (Kitab Suci) sendiri. Inilah syarat pertama dalam hidup beriman: mendengarkan. Hanya kadang-kadang kita tidak sabar. Kita cenderung mau langsung mengerti atau seolah-olah sudah memahami kehendak Allah pada orang lain, pada semesta dan sudah mengerti isi kitab suci. Kita lupa bahwa: ‘iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus’, begitu kata Rasul Paulus (Rom 10:17).

Semoga kita mampu meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain, mendengarkan alam semesta dan Sabda Allah agar kita mampu memahami kehendak Allah yang terjadi dalam setiap peristiwa hidup kita. Dengan demikian kita dapat menjadi tanah yang subur yang menghasilkan panenan seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat (Mat 13:23).

Penulis adalah seorang imam Fransiskan, melayani umat di Meratus, Kalimantan Selatan

Tags: Desideramus Ansbi Baum OFMmendengarkan
Artikel Berikut
Saat Kardinal Suharyo Tersentuh Pengalaman dengan Anak SD

Misa yang Tayang di TVRI Minggu, 12 Juli Dipimpin Kardinal Suharyo

Biara Diserang Perampok, Para Suster di Uganda Dipukul dan Diperkosa

Biara Diserang Perampok, Para Suster di Uganda Dipukul dan Diperkosa

Komentar

Artikel Terkini

Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik

Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik

1k
Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

1k
Profil Mgr. Yanuarius You, Orang Asli Papua yang Ditahbiskan Uskup pada 2 Februari Mendatang

Profil Mgr. Yanuarius You, Orang Asli Papua yang Ditahbiskan Uskup pada 2 Februari Mendatang

1k
Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

1k
HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

1.1k
Bagaimana Paus Fransiskus Memandang Pekerja Seks

Paus Fransiskus Sebut Khotbah yang Panjang sebagai ‘Bencana’, Paling Lama Sepuluh Menit

1.8k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik
  • Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In