Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 7 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Jangan Lagak Jadi Hakim Moral!

Renungan untuk Minggu, 16 Agustus 2020, Pekan Biasa XX Hari Raya Maria Diangkat ke Surga

15 Agustus 2020
in Headline, Opini
0
Jangan Lagak Jadi Hakim Moral!

Lukisan Elisabeth saat mengunjungi Maria. (Foto: Ist)

Oleh: RP DESIDERAMUS ANSBI BAUM, OFM

Elisabeth pastilah orang yang budiman. Seorang  yang berbadan dua di uzurnya itu luhur bukan hanya karena ia mengandung ‘nabi Allah yang maha Tinggi’ (Luk 1: 76), tetapi karena ia selalu punya sangka baik, ketika orang lain tidak. Ia misalnya tak hendak mencaci-maki Maria karena hamil di luar nikah. Ia tidak menjadi ‘hakim’ moral yang menuduh Maria bersalah dan berdosa. Ia juga tak langsung menyuruh Maria menikahi Yosef agar aib itu terkubur jauh. Ia bersedia jadi sahabat bagi Maria yang tentu merasa sama sekali sendirian dengan peristiwa ‘Pemberitahuan Kelahiran Yesus’ (Luk 1:26-37).

Ia menjadi teman Maria yang mau berbagi isi hati mengenai rahasia pribadi itu. Tentu karena ia percaya bahwa dalam peristiwa hamil di luar nikah pun, Allah campur tangan. Apa yang tidak mungkin bagi Allah? Allah dapat melakukan apapun yang tak dapat dipikirkan oleh manusia, atau yang sangat alergi dipikirkan – dilakukan manusia. Elisabeth bisa melihat itu. Ia dapat berada bersama Maria dengan cara yang jarang dapat dilakukan oleh banyak orang lainnya di muka bumi ini. Ia dapat melihat karya Ilahi dalam ‘peristiwa aib’ sekalipun. Dan, karena itulah, ia budiman.

Itu semua agaknya punya hubungan dengan pengalamannya sendiri bahwa di usia mudanya, ia tidak mengandung. Elisabeth termasuk golongan yang kena aib: tidak memberi keturunan kepada Zakahria. Dan sekarang, malah di usia tua, ia mengandung. Sama-sama tidak wajar dalam pandangan masyarakat warga. Memang begitulah cara pandang orang-orang umumnya, selalu melihat segala sesuatu dari sudut baik-buruk, jahat-alim, kudus-berdosa. Tentu tidak salah. Tetapi menjadi begitu mengerikan bila kemudian dengan sudut pandang seperti itu, kita malah seolah-olah punya hak untuk menghakimi, menuduh, mengucilkan dan menjadikan orang lain sebagai ‘sampah masyarakat,’ yang pantas dibuang.

BacaJuga

Requiescat In Pace Romo Placidus Kusnugroho Pr

Requiescat In Pace Romo Placidus Kusnugroho Pr

1.2k
Minggu 25 Juni, Tak Ada Perayaan Ekaristi di Paroki Pamekasan

Minggu 25 Juni, Tak Ada Perayaan Ekaristi di Paroki Pamekasan

1.1k

Seringkali di hadapan peristiwa yang oleh masyarakat kita dianggap sebagai aib, seperti misalnya ‘hamil di luar nikah’, kita menjadi ahli gosip yang handal, yang fokus meneliti kesalahan orang. Kita seringkali tidak menyelesaikan masalah, tetapi sebaliknya menyiapkan  ‘amunisi bunuh diri’ bagi orang-orang yang di-gosip-kan, karena berfokus hanya pada dan menghakimi kesalahan.

Berbeda dengan kita, Elisabeth mengambil posisi lain, barangkali karena ia tahu bagaimana rasanya dipandang sebagai orang yang hidup dengan aib. Karena itu, ia hadir meneguhkan Maria dengan mengajak Maria mengarahkan perhatian pada anak yang dikandungnya:  “Terpujilah buah tubuhmu” (Luk 1:28). Perhatian pada anak yang dikandung seringkali memang meneguhkan para perempuan yang hamil di luar nikah, di hadapan macam-macam komentar arogan, sembrono dan dungu dari masyarakat-warga. 

Anak memungkinkan para ibu bertahan. Bertahan karena ‘buah rahim’ memungkinkan para ibu yang demikian itu melihat secara baru makna kehidupan. Aib yang paling dalam, sebagaimana dialami oleh Maria dan Elisabeth, dapat bertukar menjadi berkat yang menggembirakan. Apa yang dianggap sebagai jalan penderitaan justeru dapat dilihat sebagai jalan berkat: ‘memelihara kehidupan’. Tentu sulit, tetapi itulah kebijaksanaan yang ditawarkan kepada kita: mampu melihat hal baik (sisi positif) dari setiap peristiwa hidup.

Hanya, ada sedikit masalah lagi yang tak boleh dilewati begitu saja. Di tangan masyarakat warga, lagi-lagi, seringkali malahan anak itu dianggap sebagai ‘anak haram’. Menyedihkan: kita seringkali berlaku sebagai hakim moral!  Tetapi semoga bacaan hari ini mengingatkan kita untuk saling mendukung satu sama lain, saling menguatkan satu sama lain, saling memberi harapan dan rela merangkul yang rentan. Semoga kita dapat seperti Elisabeth: tidak menambah beban penderita dengan macam-macam komentar, pandangan, pendapat yang seringkali malah mengaburkan dari pada memberi pencerahan, peneguhan  dan kekuatan.

Penulis adalah imam Fransiskan, melayani umat di Meratus, Kalimantan Selatan

Tags: Elisabethhakim moralMaria
Artikel Berikut
Wujud Bela Rasa, Keuskupan Agung Jakarta Alokasikan Kolekte Bagi Keuskupan Agats

Tokoh Adat: Otsus Tak Berdampak Signifikan pada Kemajuan Orang Papua

11 Frater SVD Ikrar Kaul Kekal di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero

11 Frater SVD Ikrar Kaul Kekal di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero

Komentar

Artikel Terkini

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

1.1k
Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.3k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat
  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In