Berita Terkait Gereja Katolik
Minggu, 2 April 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Pandemi COVID-19 dan Rahasia Penyerahan Diri dari Spirit “Totus Tuus” Yohanes Paulus II

22 Oktober 2020
in Headline, Opini
0
Pandemi COVID-19 dan Rahasia Penyerahan Diri dari Spirit “Totus Tuus” Yohanes Paulus II

St. Yohanes Paulus II.

oleh Alexander

 (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya)

Katoliknews.com – Kita seperti hidup di “pembuangan” sebagaimana dialami bangsa Israel zaman dahulu, karena pandemi COVID-19. Sekian bulan berlalu, belum ada kepastian kapan kita beranjak dari situasi ‘pembuangan’ ini. Kita berharap dan terus berdoa agar pandemi ini segera berlalu, vaksin segera ditemukan, kita kembali beraktivitas normal, dll.

Kalau kita mau jujur, kita jenuh dengan situasi seperti ini. Ruang gerak menjadi sempit dan terbatas. Dan, tak hanya jenuh, barangkali lebih dari sekadar itu: frustasi. Karena pendapatan terus berkurang sementara pengeluaran harian kita masih seperti sebelum ada pandemi. Belum lagi karena akhirnya banyak yang harus kita sesuaikan: cara kerja, cara berdoa, cara kita bersekolah, cara kita berkumpul, dll.

BacaJuga

Paus Fransiskus Minta Umat Katolik Swedia Tetap Rendah Hati

HUT ke-85, Paus Fransiskus Salah Satu Paus Tertua

1.2k
Paus Fransiskus: Media Membuat Citra Imigran Jadi Buruk

Paus Fransiskus Ajak Dunia Ambil Sikap Hadapi Perubahan Iklim

1.2k

Saat ini, belum satu pun kekuatan dunia yang mampu mengatasi virus tersebut. Ia masih bergerak seperti bola liar yang menggelinding ke mana-mana, seakan tanpa mau berhenti dan tak ada yang mampu menghentikannya. Hal itu terlihat dalam fakta bahwa tiada hari-hari yang kita lalui tanpa ada berita satu atau sekian ratus ribu orang yang menjadi korban keganasan virus tersebut. Hanya kecekatan manusia dalam menjaga jarak, disiplin mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga immune tubuhlah yang sedikit membatasi ruang ekspansi virus tersebut.

Kendati demikian, kita mesti optimis bahwa kita mampu berdiri sebagai pemenang atas virus jahanam itu. Meratapinya saja adalah sebuah langkah mati sia-sia. Kita harus menemukan yang lebih dari sekadar dikungkung oleh virus tersebut. Bahwasanya, setiap derita selalu ada sisi positif yang sungguh membangkitkan harapan kita; Setiap pengalaman ‘pembuangan” selalu ada pengalaman pembebasan.

Kisah-kisah yang menumbuhkan harapan dan keyakinan pun terlihat jelas di masa pandemi ini. Kita menyaksikan cinta dan pengorbanan dari pejuang-pejuang di garis depan, para dokter, perawat, pemerintah, dan semua pihak yang terlibat. Solidaritas sosial yang ditunjukkan sesama, tetangga, teman, sahabat bahkan orang yang tidak kita kenal sebelumnya sungguh nyata dialami.

Realitas ini serentak menyadarkan kita bahwa sepenuhnya manusia sangat bergantung pada yang lain. Saat-saat duka lara seperti inilah kita sungguh membutuhkan kebersamaan dan dukungan sesama. Saat di mana hidup kita terasa lebih berat dari biasanya dan karena itu kita membutuhkan kehadiran yang lain. Kita tidak akan bisa melewatinya sendirian. Kita membutuhkan orang lain.

Dan sebagai orang beriman, akhirnya kita perlu sampai pada kesadaran bahwa kita hanyalah ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan kita bergantung sepenuhnya pada Allah. Karena itu, kita semestinya memercayakan hidup kita di dalam rencana Tuhan. Sikap penyerahan diri yang total kepada Tuhan menjadi keutamaan yang perlu kita tumbuhkan dan rawat di masa pandemi ini.

St. Yohanes Paulus II yang kita rayakan pestanya hari ini adalah teladan unggul penyerahan dari pada Sang Khalik. Ia adalah pribadi yang sepenuh hidupnya dibaktikan kepada Tuhan. Hal itu jelas terbaca dari motto kepausannya “Totus Tuus/Sepenuhnya milik-Mu”. St. Yohanes Paulus II mengutip kata-kata ini dari doa St. Louis Marie de Montfort (1673 – 1716), seorang Prancis yang selalu dikenang atas kecintaannya terhadap Bunda Maria. Dalam True Devotion to Mary, Louis menulis, “Totus tuus ego sum et omina mea tua sunt ….” Sama seperti St. Louis, St. Yohanes Paulus II juga dikenal sebagai pencinta Bunda Maria.

Moto Totus Tuus, selain menggambarkan kecintaannya terhadap Bunda Maria, juga menggambarkan keinginannya untuk sepenuh hati menyerahkan diri kepada Tuhan. Selama hidupnya, ia selalu menyerahkan diri ke dalam rencana Tuhan. Bagi St. Yohanes Paulus II, keutamaan penyerahan diri yang total kepada Tuhan mesti menjadi semangat yang terus dihidupi dalam menjalani kehidupan yang penuh warna, terutama pada saat badai mencekam.

Hal itu tidak terlepas dari pengalamannya sendiri. Hidup di bawah rezim Nazi, kematian ibunya, kakaknya, dan juga ayahnya adalah pengalaman yang membuat dia merasa ditinggalkan. Ia seperti berjuang sendirian. Orang-orang yang sangat ia cintai justru diambil secara cepat dan mengenaskan. Namun, yang mengagumkan adalah ia tidak kehilangan harapan. Ia yakin pada penyertaan Allah dalam hidupnya. Maria dilihatnya sebagai teladan penyerahan diri pada Allah.

Lalu, kembali ke situasi kita saat ini: Pandemi COVID-19. Pandemi ini sesungguhnya mengingatkan kita kembali untuk selalu percaya dan ikhlas terhadap rencana Tuhan. Percaya bahwa kita dapat melalui ini semua bersama-sama di bawah naungan Tuhan. Hal-hal negatif bisa kita hindari jika kita percaya bahwa hidup kita akan baik-baik saja di tangan Tuhan. Percaya dan tetap berusaha dan berdoa adalah formula paling tepat dalam segala kondisi.

Namun, sikap penyerahan diri tidaklah berarti pasrah dengan pasif, tanpa berbuat apa-apa. Sikap pasrah kepada Tuhan tidak berarti membuat kita berpangku tangan. Sebaliknya, di tengah situasi terjepit kita masih bisa melakukan hal-hal positif untuk orang-orang dekat dan juga kepada sesama yang lain. Situasi krisis adalah undangan pertama-tama untuk berpasrah kepada Tuhan, dan kemudian kita dipanggil untuk terlibat aktif melalui hal-hal yang dapat kita lakukan untuk kebaikan bersama.

Peran serta kita bersama orang lain, sekecil apa pun, merupakan suatu daya yang besar untuk bersama-sama melawan badai serta menumbuhkan harapan. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Kita dapat memberi donasi secara daring terhadap orang-orang yang membutuhkan, menyebarkan kabar baik terhadap orang di sekitar kita, mengikuti protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan memncuci tangan. Sederhananya, di masa yang sulit ini kita harus tetap memedulikan sesama.

Ikhlas dan peduli terhadap sesama adalah hal utama lain yang bisa kita tiru dari St. Yohanes Paulus II di masa-masa seperti ini, sembari berharap semuanya akan baik-baik saja di bawah rencana Tuhan. Akan ada masa di mana kita akan mengobati dunia bersama-sama, menata ulang kembali hidup kita yang pernah jatuh atau yang pernah hancur oleh badai. Semoga dunia cepat pulih dan semua manusia selalu berusaha dan bergerak bersama demi kebaikan bersama.

Berpasrah diri pada Tuhan sambil mengupayakan hal-hal baik adalah suatu sikap yang bisa menumbuhkan harapan bagi siapa pun. Kita melakukan apa yang menjadi bagian kita, yakni berpasrah sambil juga berjuang dan berharap. Selebihnya biarkan Tuhan yang bekerja.)***

Tags: pandemi Covid-19Totus TuusYohanes Paulus II
Artikel Berikut
JK Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Bahas Zayed Award for Human Fraternity

JK Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Bahas Zayed Award for Human Fraternity

Kardinal: Proses Pemilihan dan Peran Mereka dalam Gereja Katolik

Paus Fransiskus Umumkan 13 Kardinal Baru

Komentar

Artikel Terkini

Usai Keluar dari Rumah Sakit, Paus Fransiskus Menyindir: ‘Saya masih hidup’

Usai Keluar dari Rumah Sakit, Paus Fransiskus Menyindir: ‘Saya masih hidup’

1.2k
Renungan HR Minggu Palma: Menjadi ‘Keledai’ Tunggangan Yesus

Renungan HR Minggu Palma: Menjadi ‘Keledai’ Tunggangan Yesus

1.3k
Sedang Sakit, Paus Fransiskus Diharapkan Hadir di  Lapangan Santo Petrus untuk Misa Minggu Palma

Sedang Sakit, Paus Fransiskus Diharapkan Hadir di  Lapangan Santo Petrus untuk Misa Minggu Palma

2.1k
Menjelang Paskah, Ratusan Orang Siap Dibaptis

Menjelang Paskah, Ratusan Orang Siap Dibaptis

1.2k
Berapa Jumlah Umat Katolik di Indonesia saat Ini? Simak Data dari Kementerian Dalam Negeri!

Berapa Jumlah Umat Katolik di Indonesia saat Ini? Simak Data dari Kementerian Dalam Negeri!

1.3k
Uskup Agung Kupang Rayakan Hari Jadi Ke-71

Uskup Petrus Turang Ingatkan para Pastor Tidak Terima Bantuan dari Partai Politik; Apa Alasannya?

1.3k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Usai Keluar dari Rumah Sakit, Paus Fransiskus Menyindir: ‘Saya masih hidup’
  • Renungan HR Minggu Palma: Menjadi ‘Keledai’ Tunggangan Yesus

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version