Katoliknews.com – Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr meminta sembilan imam baru untuk menjadi gembala yang memiliki hati yang kecil, sederhana dan semangat melayani sebagaimana yang diteladankan Yesus sang guru dan imam agung.
Dalam kotbahnya pada Misa Tahbisan imam baru di Gereja katedral Keuskupan Ruteng, Manggarai, Flores, NTT Jumat, 30 Oktober 2020, uskup Sipri menekankan pentingnya seorang gembala yang memiliki hati yang kecil, sederhana serta semangat melayani di tengah tantangan dunia yang semakin egois dan teresapi oleh ambisi memiliki nama besar dan reputasi.
Ambisi dan ego diri, katanya, berkaitan erat dengan kisah godaan yang dialami Yesus sebelum tampil dalam pelayanan Publik.
“Tiga godaan besar yang dialami Yesus sebelum ia tampil ke muka umum dalam pelayan dan misi keselamatan-Nya, sungguh-sungguh berkaitan dengan ego diri. Ego yang kemudian menjadi tantangan dalam dunia pelayanan gereja”, katanya sambil mengingatkan para imam baru akan tantangan terbesar yang akan dihadapi.
Ia melanjutkan bahwa “reputasi dan nama besar yakni dorongan hati yang kuat dari sebuah ambisi untuk menjadi yang pertama dan utama, kadang-kadang melalui jalan berserah diri kepada apa yang bukan Allah, berserah diri kepada apa yang bukan kehendak-Nya”.
Karena itu, uskup Sipri mengajak para imam baru untuk sungguh meneladani Yesus sang guru dan gembala agung dalam semangat pelayanan, yakni memiliki hati yang kecil dan sederhana sekaligus memiliki semangat untuk melayani.
“Spirit pelayan seperti itu tentu berasal dari gema kenosis, pengosongan diri Yesus sendiri yang datang bukan utnuk dilayani melainkan untuk melayani. Dialah Allah yang merendah, menjadi manusia”, kata uskup lulusan teologi moral Alnfonsinum Roma ini.
Dengan demikian, nasihatnya kepada para imam baru, seorang imam harus memiliki keutamaan seperti Yesus yakni mejnadi pelayan.
Pelayan dan tugas kepelayanan, kata dia, selalu harus berakar pada kerendahan hati, pada kesertiaan dan pengorbanan.
Lebih lajut uskup Siprianus meyakinkan para imam baru untuk tidak gentar dan takut sebagai utusan Tuhan di tengah dunia yang penuh tantangan, terutama ambisi dan ego diri dan berbagai dampaknya.
Mengutip nasihat Paulus dalam suratnya yang kedua kepada Timotius dan yang juga menjadi tema dalam perayaan tahbisan itu yakni “Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia dalam Kristus Yesus”, uskup Siprianus mengingatkan para imam baru untuk tidak pernah boleh lari dari setiap persolan, untuk tidak berputus asa dan pantang menyerah dalam tugas pelayanan.
“Maaf dan pengampunan serta loyalitas kita kepada Kristus dan gereja-Nya tetap harus memenangkan kalian semua. Itulah ciri-ciri seorang imam, abdi Tuhan yang kuat oleh kasih karunia di dalam yesus Kristus”, tegasnya.
Pada akhir kotbahnya, uskup Sipri pun mengajak para imam baru untuk selalu menyadari tiga hal medasar dalam tugas penggembaan. Pertama; komitmen pribadi yang tangguh, kedua; bekerja sama dengan siapa pun yang berkehendak baik, dan yang ketiga; jangan jemu membaca maksud dan kehendak Allah dalam zaman yang senantiasa bergerak dan berubah ini.
Selain itu ia mengajak seluruh umat yang hadir untuk mendukung para imam baru agar setia dan kuat dalam pelayannya sebagai gembala.
“Mari kita doakan, kita beri dukungan, kita terus teguhkan hati sembilan diakon ini agar mereka berlangkah dan terus berlangkah dalam cahaya motto atau tema upacara tahbisan hari ini: “Jadilah kamu kuat dalam kasih karunia Kristus Yesus”, ajak Mgr Sipri yang ditahbiskan menjadi Uskup Ruteng pada 19 Maret 2020 lalu.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar para imam baru atas keikhlasan dan persembahan putra-putra mereka kepada Tuhan dan kepada gereja.
“Secara istimewa, pada kesempatan ini, saya mau sampaikan kepada keluarga besar dari para daikon ini: terimakasih berlimpah untuk persembahan putra-putramu ini bagi Tuhan, bagi Gereja dan bagi kehendakNya, terutama bagi Gereja local Keuskupan Ruteng”, katanya seraya meminta keluarga untuk terus menerus mendukung putra-putranya dalam doa-doa dan apa pun yang senantiasa menguatkan langkah mereka.
Misa tahbisan ini dipimpin Mgr. Sipri, didampingi Uskup Emeritus, Mgr. Mikhael Kosmas Angkur, OFM, Vikaris Jenderal Rm. Alfonsius Segar, Pr dan beberapa imam lain yang turut hadir.
Mengikuti protokol COVID-19, misa tahbisan dihadiri umat dengan jumlah terbatas serta disiarkan secara Live Streaming lewat kanal YouTube Paroki Katedral Ruteng Flores NTT.
Sembilan imam yang ditahbiskan adalah RD. Ferdinandus Sando; RD. Sirilus San; RD. Pankrasius Wahu Nudan; RD. Stefanus Jimmy Wintoyo Mala; RD. Valerian Karitas; RD. Alexander Jas; Agustinus Hadun; RD. Siprianus Tangur; RD. Febriano Kiswanto Rikardus Tagung.
Dalam sambutan mewakili imam baru, Rm. Agustinus Hadun, Pr menyampaikan ucapan syukur atas penerimaan rahmat tahbisan imamat hari ini. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam seluruh proses hingga hari pentahbisan ini.
Imam baru yang akrab disapa Rm. Gusti ini, mewakili rekan-rekannya mengungkapkan keyakinan bahwa pilihan menjadi imam adalah pilihan yang berani dan tepat walaupun tidak mudah.
“Walau kami dingatkan bahwa jalan ini adalah jalan sunyi dan cukup berat, tetapi kami tetap memilih jalan ini. Ini jalan kami. Kami berani meninggalkan kenikmatan masa muda kami dan memilih jalan sunyi, bergerak dalam diam untuk memperbarui dunia. Kami memilih jalan selibat tetapi tetap dituntut untuk terlibat memperbarui dunia dengan cara kami’, katanya.
Sementara itu, dalam sambutan mewakili pemerintah, Bupati Manggarai Timur, Bapak Andreas Agas mengungkapkan profisiat dan rasa syukur atas tertahbisnya sembilan imam baru. Ia juga berpesan agar jawaban atas panggilan Tuhan hendaknya dihayati dalam kesetiaan serta diiringi dengan perjuangan yang tidak mudah dan membutuhkan pengorbanan.
Ia berharap agar tugas pelayanan imam baru senantiasa diberkati oleh Tuhan.
“Hanya dalam kesetiaan manusia akan mampu menjawab panggilan seperti yang dikehendaki oleh Tuhan”, katanya.
Pada akhir perayaan Rm. Manfred Habur, Pr membacakan penempatan tugas untuk imam baru. Rm. Valdi akan bertugas menjadi Pastor Kapelan di Paroki Katedral Ruteng; Rm. Gusti menjadi Pastor Kapelan Paroki Cancar; Rm. Sandry menjadi Pastor Kapelan Paroki Noa.
Selanjutnya Rm. Jimmy menjadi Pastor Kapelan Paroki Loce; Rm. Pank menjadi Pastor Kapelan Paroki Wae Nakeng; Rm. San sebagai Pastor Kapelan Paroki Sok Rutung; Rm. Prian sebagai Pastor Kapelan Paroki Orong; Rm. Felin sebagai Pastor Kapelan Paroki Golowelu; dan Rm. Rian bertugas sebagai Pastor Kapelan Paroki Kuwu.
Fidel Punter
Komentar