Katoliknews.com—Keuskupan Ruteng melalui lembaga Caritasnya hadir meringankan beban umat yang menjadi korban si jago merah di Pasar Lembor, Manggarai Barat, NTT yang terjadi 5 Februari dan 5 Maret lalu.
Caritas Keuskupan Ruteng yang adalah lembaga kemanusiaan terutama untuk korban bencana menyalurkan bantuan berupa 4,8 ton beras beras serta beberapa jenis bahan makanan pada Selasa, 23 Maret 2021, di Aula Paroki Wae Nakeng, Lembor.
“Kami dari Caritas Keuskupan Ruteng, dengan dukungan Caritas Indonesia memberikan dukungan melalui pembagian bahan pangan, di antaranya beras, telur dan susu untuk keluarga yang terdampak bencana,” kata Wakil Direktur Caritas Keuskupan Ruteng, Pastor Beben Gaguk.
Pastor Beben mengatakan, kehadiran pihaknya di tengah para korban ialah upaya konkret Gereja untuk menunjukkan dan menghadirkan wajah Allah serta meneladani Yesus Kristus yang telah berkorban untuk umat manusia.
“Gereja hadir untuk berbela rasa kepada sesama yang mengalami kesusahan,” ujarnya sembari menjelaskan bahwa tindakan itu juga sebagai upaya mewujudkan moto “Omnia in Caritate /Lakukan semua dalam kasih” dari Uskup Ruteng, Mgr Sipri Hormat.
“Caritas mengusung prinsip bela rasa atau solidaritas terhadap mereka yang mengalami situasi bencana dan solidaritas lintas batas karena ini adalah tindakan kasih kepada manusia tanpa melihat perbedaan,” tambahnya.
Sementara itu, Pastor Paroki Wae Nakeng, Benediktus Jehadun, mengajak semua pihak yang mendapatkan bantuan tersebut untuk bersyukur sembari berharap bencana serupa itu tidak terulang lagi.
“Besar harapannya agar bencana kebakaran seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Orang Muda Katolik Paroki St. Familia Wae Nakeng, Altris Gibun, menilai penyaluran bantuan tersebut sebagai bentuk kesadaran melihat dan merasakan apa yang sedang diderita sesama.
“Saya mengucapkan terima Kasih, kepada semua pihak, termasuk teman-teman panitia yang sudah kerja sama melancarkan distribusi sembako kita hari ini,” ujarnya.
Altris juga berharap agar pemerintah secepatnya mengambil langkah konkret untuk memulihkan aktivitas di pasar tersebut.
“Kita mengharapkan pasar ditata dengan baik,” pungkasnya.
Dilansir Timexkupang.com, peristiwa kebakaran itu meludeskan sekitar 229 stand, di antaranya 187 milik Pemkab Manggarai Barat termasuk bangunan permanen, 27 milik masyarakat serta 15 milik KUD Lembor Reje Leleng. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Altris Gibun (Kontributor)
Komentar