Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 31 Januari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Al Qodir Kunjung ke Gereja Katolik St. Aloysius Gonzaga Mlati

“Setiap manusia harus mengusahakan kebaikan bersama (bonum commune) tanpa melihat sekat-sekat agama dan politik yang sering kali membuat berbagai perbedaan dalam masyarakat,” katanya.

12 November 2020
in Berita, Nusantara, Pilihan Editor
0
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Al Qodir Kunjung ke Gereja Katolik St. Aloysius Gonzaga Mlati

Ilustrasi (Foto: ist.)

Katoliknews.com – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Al Qodir, Tanjung, Wukirsari, Cangkringan, Seleman, Yogyakarta, KH Masrur Ahmad MZ bertandang ke Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga Mlati, Seleman, Yogyakarta, Selasa, 10 November 2020.

KH Masrur Ahmad MZ yang juga sebagai Ketua Forum Salaman (Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Lintas Iman) MERAPI, hadir bersama kedua santrinya, Zaqi dan Fahmi.

Rombongan KH Masrus disambut hangat oleh Pastor Paroki Santo Aloysius Gonzaga Mlati, RD Laurentius Tata Priyana; RD Yulius Sukardi, Pastor Vikaris Parokial; dan Dewan Pastoral Harian Paroki dan Tim Pelayanan Hubungan Antar-Agama dan Kepercayaan Paroki Santo Aloysius Gonzaga Mlati.

KH Masrur Ahmad MZ mengungkapkan, kehadirannya untuk terus merawat silaturahmi dan membangun kebaikan bersama. “Semua manusia diangkat oleh Allah sebagai khalifah fil ardh, sehingga berkewajiban dan memiliki hak untuk mewujudkan dan mengalami kebaikan bersama (bonum commune).”

BacaJuga

Presiden Jokowi Ajak Mayoritas dan Minoritas Tetap Bersatu

Jokowi kepada para Kepala Daerah: Orang Katolik Punya Hak untuk Beribadah

1k
Perkuat Kerukunan, Umat Beragama di Bali Gelar Diskusi di Gereja Katedral

Potret Kerukunan (di) Flobamora dalam Bingkai Nusantara

1.4k

KH Masrus melanjutkan, “dalam mewujudkan kebaikan bersama harus dilakukan secara lemah lembut, dan memberi suri tauladan (utswatun hasanah), at Takhalli (mengosongkan dari sifat yang jelek), at Tahalli (mengisi dengan sifat yang baik), at Tajalli (mendapat ilham untuk melihat kebenaran), akomodatif terhadap pembaharuan tanpa meninggalkan tradisi, bersikap jalan tengah (tawâsut), adil atau tidak berat sebelah (tawâzun), dan toleransi (tasâmuh).”

“Setiap manusia harus mengusahakan kebaikan bersama (bonum commune) tanpa melihat sekat-sekat agama dan politik yang sering kali membuat berbagai perbedaan dalam masyarakat,” katanya.

Senada dengan Kyai Masrur, RD Tata Priyana mengungkapkan, mandat mewujudkan kebaikan bersama harus dilakukan oleh setiap manusia.

Hal itu, kata dia, sejalan dengan seruan dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmed Al-Tayeb, pada 4 Februari 2019 di Abu Dhabi.

Adapun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan publik dalam soal kasus intoleransi beragama. Data Setara Institute pada tahun 2019, DIY masuk sepuluh besar dengan menempati urutan keenam provinsi intoleran di Indonesia dengan 37 insiden.

Salah satu insiden yang terjadi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, misalnya, Mei 2014, jemaat Santo Fransiscus Agung Gereja Banteng di Ngaglik, Sleman, diserang sekelompok pria bersenjata tajam. Mereka saat itu tengah melakukan kebaktian di rumah Direktur Galang Press Julius Felicianus, seperti dilansir Cnnindonesia.com.

Sementara itu, secara nasional, kasus intoleransi dan radikalisme di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Meningkatnya tren intoleransi dan radikalisme ini dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama kontestasi politik, ceramah atau pidato bermuatan ujaran kebencian, serta postingan bermuatan ujaran kebencian di media sosial.

“Hasil survei yang dilakukan Wahid Institute menunjukkan trend intoleransi dan radikalisme di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu,” kata Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, di Bogor, Sabtu 18 Januari lalu, seperti dilansir republika.co.id.

Menurut Yenny Wahid, dari hasil kajian yang dilakukan Wahid Foundation, ada sekitar 0,4 persen atau sekitar 600 ribu jiwa warga negara Indonesia (WNI) yang pernah melakukan tindakan radikal. “Data itu dihitung berdasarkan jumlah penduduk dewasa yakni sekitar 150 juta jiwa. Karena, kalau balita tidak mungkin melakukan gerakan radikal,” katanya.

Kontributor: Edi Hartanto

Artikel Berikut
Kata Mgr. Mandagi, MSC Usai Ditunjuk Vatikan sebagai Uskup Agung Merauke

Kata Mgr. Mandagi, MSC Usai Ditunjuk Vatikan sebagai Uskup Agung Merauke

Paus Fransiskus: Media Membuat Citra Imigran Jadi Buruk

Hari Orang Miskin Sedunia, Paus Fransiskus: Orang Miskin Itu Jantung Injil

Komentar

Artikel Terkini

Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik

Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik

1k
Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

1k
Profil Mgr. Yanuarius You, Orang Asli Papua yang Ditahbiskan Uskup pada 2 Februari Mendatang

Profil Mgr. Yanuarius You, Orang Asli Papua yang Ditahbiskan Uskup pada 2 Februari Mendatang

1k
Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

1k
HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

1.1k
Bagaimana Paus Fransiskus Memandang Pekerja Seks

Paus Fransiskus Sebut Khotbah yang Panjang sebagai ‘Bencana’, Paling Lama Sepuluh Menit

1.8k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Yosfrei: Menantang Semangat Misioner Kita sebagai Orang Katolik
  • Serangan Pria Bersenjata di Rumah Ibadah Yahudi: Tujuh Warga Sipil Meregang Nyawa

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In