Katoliknews.com – Sejumlah guru pendidikan agama Katolik tingkat SMA/SMK di Kabupaten Manggarai Timur, NTT, membentuk komunitas untuk menangkap peluang pelatihan dan pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
“Komunitas menjadi wadah besar untuk bisa mengakses dan mengikuti aneka pelatihan bagi guru, seperti asesmen, kompetensi minimal, pelatihan dan materi menyongsong seleksi PPPK, pelatihan pendidikan inklusi, dan aneka pelatihan lainnya,” kata Ketua Komunitas Guru Pendidikan Agama Katolik SMA/SMK Manggarai Timur, Frumens Hemat, kepada Katoliknews.com, Senin, 9 Maret 2021.
Frumens mengatakan, dalam Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIM PKB)—program bagi seluruh guru di Indonesia— guru wajib terdaftar dalam komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
“SIM PKB ini mengharuskan agar segera membentuk komunitas guru pendidikan agama Katolik,” katanya
Selain itu, lanjutnya, komunitas ini dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan guru agama Katolik tingkat SMA/SMK di Manggarai Timur, misalnya soal ketersediaan formasi guru agama Katolik tingkat SMA dan SMK dalam program PPPK yang diselenggarakan pemerintah.
“Isu lain yang berkembang dalam rapat pembentukan komunitas ini adalah soal sertifikasi guru agama Katolik yang sampai saat ini belum diadakan oleh pemerintah,” sebutnya.
Adapun Komunitas Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat SMA/SMK Manggarai Timur ini dibentuk pada Senin, 9 Maret 2021. Sejumlah 40 orang yang bergabung, baik PNS maupun tenaga honorer dan kontrak provinsi, yang mengabdi di sejumlah SMA/SMK di Manggarai Timur.
Kornelis Masri, guru pendidikan agama Katolik di SMA Negeri 1 Poco Ranaka, menyambut baik pembentukan komunitas ini.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena komunitas guru agama Katolik hari ini terbentuk. Semoga bisa memperjuangkan kepentingan guru agama Katolik ke depannya,” katanya
Sementara Koordinator Pengawas SMA/SMK Kabupaten Manggarai Timur, Lukas Sumba, menekankan agar komunitastersebut menjadi wadah yang bisa mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru pendidikan agama Katolik di wilayah itu.
“Hasil rapat pembentukan komunitas serta kepengurusannya akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Nusa tenggara Timur dan Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur,” ucapnya.
Anand Putra
Komentar