Katoliknews.com – Seorang pejabat senior nunsiatur apostolik di Timor-Leste menyambut baik upaya pemerintah negara mayoritas Katolik itu untuk memvaksinasi warga yang masih ragu terhadap bahaya Covid-19, dan mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke negara itu pada tahun depan tergantung kepada keberhasilan program vaksinasi.
Pernyataan itu muncul selama pertemuan antara Marco Sprizzi, kuasa usaha nunsiatur apostolik, dan Ketua Dewan Menteri, Fidelis Manuel Leite Magalhaes pada 14 Oktober di istana pemerintah di Dili.
“Kami membahas persiapan-persiapan yang diperlukan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Timor-Leste atas kunjungan Paus Fransiskus yang direncanakan tahun depan,” kata Magalhaes dalam konferensi pers bersama usai pertemuan.
Ia mengatakan salah satunya adalah memvaksinasi penduduk yang menjadi syarat utama berlangsungnya kunjungan itu.
Vatikan belum secara resmi mengumumkan rencana kunjungan paus, tetapi Sprizzi telah menginformasik hal itu saat pertemuan dengan Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak pada bulan Juli.
Dia mengatakan pada saat itu bahwa Paus Fransiskus telah menyatakan keinginannya untuk berkunjung, dengan berkata: “Saya pergi, saya pergi, saya pergi ke Timor-Leste.”
Seperti dilansir UCA News, media Katolik Asia, Paus Fransiskus seharusnya mengunjungi Timor-Leste, Indonesia dan Papua Nugini pada September tahun lalu. Namun, perjalanannya dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Sprizzi mengatakan kunjungan hanya bisa dilakukan jika sebagian besar penduduk sudah divaksinasi.
Mengingat kunjungan kepausan selalu mengumpulkan banyak orang, kunjungan bisa membahayakan warga jika banyak yang belum divaksinasi, katanya.
Merespon kekhawatiran yang meluas atas efek samping yang dilaporkan yang disebabkan oleh vaksin Covid-19, ia menekankan bahwa vaksin tersebut aman dan mendesak semua warga untuk segera mendapat suntikan.
“Saya tidak percaya mereka yang mengatakan vaksin tidak aman dan berbahaya. Jika itu benar, saya tidak yain Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun ingin divaksinasi. Bapa Suci divaksinasi, seperti halnya para uskup di Timor,” kata Sprizzi.
Dia mengatakan Gereja berharap orang-orang memahami bahwa vaksinasi adalah “tindakan kasih, tindakan tanggung jawab, tindakan kerja sama di antara kita semua, untuk mencapai keselamatan dan kesehatan bagi semua.”
Pemerintah Timor-Leste masih berusaha untuk mendorong program vaksinasi dengan target vaksinasi 80 persen dari 1,3 juta penduduk pada akhir tahun.
Keraguan yang meluas atas vaksin mendorong pemerintah bulan ini mengutus semua menteri kabinet ke seluruh negeri untuk melakukan kampanye masif terkait vaksin.
Sprizzi memuji langkah pemerintah, yang telah membantu meningkatkan persentase vaksinasi. Pada 14 Oktober, sekitar 66,2 persen populasi telah menerima dosis pertama mereka, naik dari 60 persen awal bulan ini.
Negara ini terus mencatat penurunan kasus Covid baru setiap hari, dengan hanya 111 kasus aktif yang tersisa. Sejak awal pandemi, negara itu telah mencatat 19.464 kasus dan 119 kematian.
Komentar