Katoliknews.com – Suster M. Pauli FSGM baru saja meluncurkan buku perdananya. Diterbitkan oleh PT Kanisius, buku ini berjudul: Human Capital Management (Kepemimpinan Transformatif pada Era Revolusi Industri 4.0.
Kepada media ini, Doktor managemen pendidikan lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengatakan, diterbitkannya karya perdananya tersebut sungguh merupakan sebuah anugerah dan karya Allah yang teramat baik baginya, hingga buku Human Caital Management (HCM) ini bisa terbit dan turut mewarnai khasanah pendidikan dan tata kelola modal insani pada umumnya dalam lembaga dan organisasi.
“Saya sangat bahagia dan bersyukur karena dimampukan untuk menyelesaikan buah karya tangan yang amat berharga ini, campur tangan Tuhan dalam segala yang saya lakukan adalah wujud nyata kasih-Nya yang tiada batas, menemani, menyertai, dan membuka jalan-jalan baru penuh warna dalam panggilan hidup dan tugas perutusan yang dipercayakan kepada saya,” kata anggota Tarekat FSGM itu melalui keterangan tertulis, Sabtu 16 Oktober 2021.
Suster Pauli, sapaan karibnya, menjelaskan bahwa buku ini adalah buah kontemplasi antara harapan, cita-cita, realitas, dan tuntutan yang ada berhadapan dengan perubahan dan arus globalisasi.
Ia yang banyak bergelut di bidang pendidikan menuturkan, dewasa ini Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) harus mampu bertahan dan terus eksis dalam terpaan gelombang badai perubahan.
“Lembaga Pendidikan Katolik harus mampu mencetak dan melahirkan manusia-manusia unggul yang militan, andal, dan berdaya juang tinggi,” tandasnya.
Untuk itu, terang dia (Sr. Pauli-red), dalam buku HCM itu, ia mengulas perihal pentingnya perubahan mindset dan paradigma di semua lini dan jenjang, mulai dari top manajemen hingga para kepala sekolah, staf pengembangan sekolah, guru, dan SDM lainnya.
“Paradigma SDM unggul ini harus benar-benar mendapat tempat yang istimewa dalam seluruh proses pendidikan kita. Spirit dan wujud konkretnya didesain dalam kurikulum agar menjadi landasan pembentukan SDM unggul. Demikian juga cara kita menghargai, menempatkan SDM dan mengelolanya sebagai aset yang berharga,” tegasnya.
Menurut dia, manusia sebagai ciptaan yang paling berharga di mata Tuhan menjadi sangat relevan. “Potensi, bakat, anugerah, talenta, karisma dan semua yang Tuhan berikan kepada kita sebagai modal insani menjadi harta amat berharga.”
Ia pun berharap, masyarakat umum baik Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) maupun organisasi lain tanpa memandang sekat dan batas mengelola human capital sebagai aset paling berharga dan menempatkannya dengan cara yang pas.
“Mari kita melihat LPK kita dengan kacamata baru yang lebih segar dan jernih untuk mengembangkannya menjadi organisasi modern yang semakin maju dan solid demi generasi emas Indonesia 2045,”
Mgr. Ewaldus Sedu, Ketua Komisi Pendidikan KWI, dalam pengantar buku tersebut mengatakan, buku karya Suster Pauli ini membentangkan sejenak sebuah sudut pandang dan cita-cita besar tentang pentingnya memperjuangkan sumber daya manusia (SDM) dalam pelbagai bidang kehidupan.
Dalam konteks pendidikan, terang Uskup Maumere itu, penulis membawa kita pada sebuah kontemplasi berpikir yang dalam dan kokoh, tentang sebuah perubahan yang direncanakan, dan Gereja terpanggil untuk merumuskan ulang pola peningkatan kualitas pendidikannya.
“Misi besar hanya bisa dimulai dengan pembenahan dan pembangunan Human Capital dalam Lembaga Pendidikan Katolik,” kata Mgr. Ewald, sapaannya.
Lagi kata Mgr. Ewald, buku ini sungguh menggugah sebuah pola hidup yang nyaman dan mapan, dan ajakan ‘Duc in Altum’ menjadi sebuah gugatan untuk masuk dalam pemikiran cerdas tentang Human Capital Management. “Pengembangan kualitas sumber daya manusia itu sudah harus dimulai dari dalam sebuah organisasi, yang juga harus membuka diri pada tata kelola pemikiran yang baik dari luar dirinya.”
Sedangkan Sr. M. Aquina, Provinsial FSGM, dalam sambutannya di buku tersebut, berharap karya anggota tarekatnya itu menginspirasi para pembaca untuk menemukan strategi dalam mengelola kemampuan diri dan orang lain.
Ian Saf
Komentar