Katoliknews.com – Ketua Yayasan Regina Pacis Suster Christina Sri Murni FMM mengungkap ‘resep’ SMA Katolik Regina Pacis Bogor sehingga bisa menduduki peringkat pertama sekolah terbaik se-Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) merilis sejumlah SMA Negeri, SMA Swasta hingga SMK yang berhasil masuk peringkat terbaik berdasarkan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) tahun 2022.
Dari hasil rerata nilai UTBK tertinggi tahun 2022 di Bogor, peringkat lima belas besar didominasi oleh SMA. Peringkat pertama ditempati oleh SMA Regina Pacis dengan nilai total UTBK 2022 mencapai 598,917.
“Pertama-tama saya yakin bahwa perjalanan Sekolah Regina Pacis Bogor sampai usia 75 tahun di tahun 2023 ini tidak pernah lepas dari karya Agung Tuhan,” kata Biarawati FMM itu kepada Katoliknews baru-baru ini.
“Maka resep utama bagi saya ialah mempercayakan karya sekolah ini kepada Tuhan dalam doa yang tak pernah henti,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Suster Christin-sapaannya, pihaknya mengupayakan kerja bersama, bersinergi, saling mendukung dengan semua pihak di sekolah maupun dengan para orang tua/wali serta dukungan dari Yayasan dan Alumni.
“Sinergi antara Tuhan dan kami (manusia), semua itu saya kira menjadi resep utama,” simpulnya.
Bagi Suster Christin, capaian ini bukanlah usaha satu pihak semata, melainkan kerja keras banyak pihak seperti kepala sekolah, tenaga kependidikan, para siswa dan orang tua dan terutama campur tangan Tuhan sendiri.
“Semoga lewat pencapaian itu nama Tuhan dimuliakan dan kami tetap bersikap rendah hati,” ujarnya.
Ia menjelaskan, di sekolah itu, pihaknya selalu mengupayakan mutu akademis yang bagus disertai penguatan karakter yang kuat.
“Sehingga para Alumni diharapkan pandai dan berkarakter baik,” ungkapnya.
Sejumlah karakter yang mereka kembangkan di sekolah itu, yaitu CHIPS, yang merupakan akronim dari Compassion atau Belas Kasih, Humility atau Rendah Hati, Integrity atau Integritas, Peace atau Damai, and Servant Leadership atau Kepemimpinan yang Melayani.
Nilai-nilai ini, terangnya, mengalir dari semangat Pendiri Kongregasi Suster-Suster FMM, yaitu Beata Marie de la Passion.
Effendy M
Komentar