Katoliknews.com – Pastor Jacques Mourad telah ditahbiskan sebagai Uskup Agung Homs, Suriah, pada Jumat 3 Maret 2023.
Pria berusia 54 tahun itu ditahbiskan pada Jumat, 3 maret 2023 dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh banyak simpatisan, puluhan imam dan uskup serta Patriark dari berbagai Gereja Katolik dan Ortodoks di wilayah tersebut, seperti dilansir Vatican News.
Uskup Agung Mourad, yang adalah seorang biarawan dari Biara Mar Musa di Suriah selama bertahun-tahun sebelum dia diculik oleh teroris Negara Islam Suriah (ISIS), dikenal sebagai aktivis dialog Kristen-Muslim.
Homs: Situasi “Kompleks”
Dalam sebuah wawancara dengan Asia News, Uskup Agung Mourad mengtakan bahwa situasi di keuskupannya, yang telah menderita perang bertahun-tahun sangatlah kompleks. Terjadi kekerasan dan ketidakstabilan ekonomi.
Meskipun demikian, ia optimis, dengan mengatakan bahwa “sebagian besar” orang Kristen di daerah itu adalah petani yang tetap tinggal karena memiliki “ikatan mendalam dengan tanah mereka”.
Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para imam di keuskupannya, yang “muda, dan memberikan kontribusi besar bagi misi”, dengan mengatakan bahwa mereka bekerja bersama “dengan semangat sinodalitas.”
Akhirnya, Uskup Agung Mourad juga memuji “ekumenisme” di wilayah tersebut, mengatakan bahwa umat Katolik, Ortodoks, dan Protestan bekerja sama “dengan indah”.
Ia menandaskan, prioritasnya sebagai Uskup Agung adalah “memperbarui pendidikan teologi dan alkitabiah” para imam, dan membantu keluarga untuk “hidup dengan bermartabat”, di tengah situasi kemiskinan yang tak tertahankan.
Dialog Kristen-Muslim
Sebelumpenahbisannya, Uskup Agung Mourad selama bertahun-tahun menjadi biarawan di Biara Mar Musa di Suriah, sebuah komunitas religius yang didirikan oleh Jesuit Italia Paolo dall’Oglio dan didedikasikan untuk dialog antara umat Kristen dan Muslim.
Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News pada tahun 2019, Uskup Agung membahas dedikasi untuk dialog ini secara lebih mendalam.
“Memercayai dialog adalah sebuah prinsip”, katanya. “Itu tidak terikat pada sikap orang lain. Terlebih lagi, kami orang Kristen Suriah telah hidup berdampingan dengan Muslim selama lebih dari 1400 tahun. Kami memiliki sejarah hidup yang sama dengan mereka.”
“Di balik terorisme saat ini,” lanjut Uskup Agung, “ada jaringan politik yang menggunakan segala sesuatu untuk melakukan kejahatan. Itu bukan jaringan yang diilhami langsung oleh Islam, tetapi oleh proyek politik… Sebagai umat Kristiani kita harus menghentikan cara berpikir ini, terinspirasi dengan propaganda tertentu, yang menurutnya setiap Muslim adalah teroris.”
Berbicara kepada Asia News, Mourad mengatakan bahwa sebagai Uskup Agung, dia akan menggunakan pengalamannya dalam dialog antaragama untuk menginformasikan karyanya di keuskupan barunya.
Perannya sebagai Uskup Agung, kata dia, adalah menumbuhkan benih yang telah dia tanam sebagai seorang biarawan di Mar Musa, benih “keterbukaan, keramahtamahan, dan doa”.
Komentar