Katoliknews — Langkah Presiden Joko Widodo mencegah peningkatan jumlah pasien Covid-19 dengan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 mendapat dukungan dari sejumlah uskup dan imam Katolik di Tanah Air.
PPKM darurat yang kini berganti istilah menjadi PPKM Level 4, diumumkan Presiden Jokowi pada, Selasa 20 Juli 2021. Presiden asal Solo itu menyatakan, pihaknya akan mulai membuka kembali kegiatan masyarakat secara bertahap pada 26 Juli mendatang jika tren jumlah pasien Covid-19 terus menurun.
Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubyatmoko, mengatakan, pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah tersebut. Menurutnya, kebijakan itu demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Saya mengajak seluruh Umat Katolik, khususnya Umat Keuskupan Agung Semarang, untuk mengindahkan kebijakan ini dengan penuh kerelaan dan kegembiraan demi kebaikan bersama. Semoga Tuhan melindungi dan menjagai kita semua dari pandemi Corona ini,” ujar Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko, di Semarang, Rabu (21/7/2021).
Hal senada disampaikan Uskup Agung Merauke, yang juga menjabat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. Menurutnya, kebijakan ini diambil demi menyelamatkan nyawa seluruh elemen bangsa Indonesia.
Kendati berdampak terhadap ekonomi, Uskup Agung Samarinda, Kalimantan Timur, Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF juga mendukung perpanjangan PPKM Darurat, karena sejauh ini Covid-19 di Tanah Air belum mereda.
“Memang ada dampak ekonomi, tetapi perpanjangan selama hanya satu pekan saja ini mesti dipandang sebagai usaha untuk lebih mengefektifkan PPKM sebelumnya, sehingga hasilnya lebih nyata,” sebutnya.
“Tidak memperpanjang berarti memperlama penderitaan karena penyebaran covid akan makin meluas. Juga akan makan waktu lebih lama lagi untuk menanggulanginya. Sikap mendukung itu kami wujudkan dalam bentuk seperti tertuang dalam Surat Edaran kami di wilayah Keuskupan Agung Samarinda,” sambungnya.
Dukungan senada juga disampaikan sejumlah uskup lainnya, antara lain: Uskup Tanjungkarang (Mgr. Yohanes Harun Yuwono), Uskup terpilih Sibolga (Mgr. Fransiskus Tuaman Sinaga), Uskup Malang (Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm), Uskup Bogor (Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM), Uskup Banjarmasin (Mgr Petrus Bodeng Timang), dan Uskup Atambua (Mgr. Dominikus Saku).
Selain para uskup, para imam Katolik dari berbagai Lembaga Agama Katolik juga memberikan dukungan positif terhadap perpanjangan PPKM Darurat ini. Romo Agustinus Heri Wibowo Pr, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI), misalnya, menilai perpanjangan PPKM supaya laju penularan covid menurun dan kebutuhan pengobatan covid di RS berkurang, sehingga RS tidak lumpuh karena over capacity dan dapat menangani penyakit-penyakit lainnya yang mengancam nyawa.
“Semoga kesabaran kita membawa hasil, sehingga pada 26 Juli 2021 kita dapat mengikuti pembukaan bertahap lepas dari situasi PPKM. Tetap sabar untuk disiplin menaati protokol kesehatan. Kesabaran adalah wujud dari kasih untuk sesama. Kasih itu sabar (1Kor. 13:4),” tuturnya.
Pesan senada disampaikan Romo PC. Siswantoko Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI. Dia mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat agar penyebaran Covid-19 dapat lebih ditekan, jumlah orang yang terpapar semakin berkurang, angka kematian akan menurun dan akhirnya masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.
“PPKM memang membuat hidup jadi berat dan kurang nyaman. Tetapi, itulah cara pemerintah untuk membela kehidupan masyarakatnya. Sebagai murid-murid Kristus, kita diajak untuk turut berpartisipasi dalam menyelamatkan bangsa ini dari cengkeraman Covid-19 dengan mentaati aturan PPKM, selalu berpengharapan, hidup dalam kasih, dan peduli dengan sesama, lebih-lebih yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
Sejumlah iman yang juga menyampaikan dukungan perpanjangan PPKM Darurat, antara lain: Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta (Pastor Paroki Gianyar, Bali), Romo Freddy Rantetaruk (Direktur Eksekutif Malang Caritas Indonesia-KARINA KWI), dan Romo Antonius Rus Tjokroatmodjo (Sekjen Keuskupan Agats-Asmat).
Kemudian, Romo Antonius Suyadi Pr (Ketua Komisi HAAK KAJ/Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta), Romo FX Eko Armada Riyanto CM (Ketua STFT Widya Sasana,) Romo Yohanes Lulus Widodo (Staf Seminari Rex Caritas, Keuskupan Palangkaraya,) Romo Ewaldus Ewal Pr (Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KWI), Romo Carolus Patampang (Ketua Unio Keuskupan Agung Makassar) dan Romo Dr. Rofinus Neto Wuli, M.Si(Han) (Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Provinsi NTT).
Ian Saf
Komentar