RP Efendy Marut OFM
(Staf Pembina Seminari Stella Maris-Bogor)
Domba selalu butuh tuntunan. Keasyikan merumput kerap kali membuatnya lepas kendali, dan bahkan tak luput dari bahaya. Ia bisa saja menghilang tak tentu arah, atau bisa dengan mudah diterkam binatang buas. Itulah alasan mengapa domba mesti selalu berada dalam kawanan sekaligus dituntun, dilindungi, dan harus dipelihara dengan sebaik-baiknya. Kitab Suci kita melukiskan manusia seperti domba. Metafor domba menggambarkan kerentanan manusia yang sering lepas kendali, tanpa orientasi dan mudah diterjang badai bahaya dalam hidupnya.
Sebagai orang beriman, kita wajib mensyukuri kehadiran Gembala. Ia menyapa kita secara personal, menuntun kita kepada terang, menemani kita dalam setiap kemelut hidup. Allah yang menjadi manusia dalam diri Putra-Nya Yesus Kristus merupakan Sang Gembala yang setia menemani kita. Di setiap perjalanan usaha, karya, karier, pendidikan kita, Sang Gembala itu selalu mendahului kita, membawa kita kepada keberhasilan, mengantar kita pada sukacita. Dalam gelapnya problem sosial, kesulitan ekonomi, kesehatan, relasi, Tuhan menuntun kita keluar menuju terang. Ia menganugerahi kita ketenangan, kesabaran, ketekunan dan tentu saja iman dan harapan yang teguh.
Apakah suara Sang Gembala itu masih kita kenal dan kita turuti? Atau justru selama ini kita keasyikan mendengar suara-suara lain, menikmati beragam informasi yang malah menjauhkan kita dari tuntunan Gembala. Barangkali kita juga lebih mementingkan suara-suara sayup dalam bentuk gosip, ujaran kebencian dan seruan-seruan kebohongan. Kebiasaan-kebiasaan ini lantas membuat kita makin menjauh dari pintu keselamatan yang ditawarkan Yesus sendiri. Bahkan Ia sendiri bersabda, “Aku berkata kepadamu, Akulah pintu kepada domba-domba itu.” Melalui Yesus, kita menemukan akses menuju kebaikan, cinta kasih, keselamatan. Tugas kita adalah mendekatkan diri dengan-Nya setiap saat. Jangan sampai kita malah jadi penyusup yang masuk tidak melalui Pintu itu, yang kemudian menjadi pembawa petaka bagi sesama.
Karena itu, hari ini kita diundang untuk makin dekat dengan Sang Gembala dan jangan sampai menjauh dari Pintu keselamatan. Makin dekat dengan-Nya, kita makin mengenal suara-Nya dan tidak membelot mencari pintu yang lain.
Komentar