Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 7 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Antaragama

Di Pastoran, Umat Islam Bisa Sholat, Buka Puasa dan Diskusi Tentang Ekologi

30 Juni 2015
in Antaragama, Headline, Nusantara, Pilihan Editor
0
Di Pastoran, Umat Islam Bisa Sholat, Buka Puasa dan Diskusi Tentang Ekologi

Umat-Islam-sholat-di-pastoran

Katoliknews.com – Belasan umat Islam itu melaksanakan salat maghrib di lantai dua Aula Pastoran Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kebon Dalem, Semarang, Jawa Tengah, belum lama ini.

“Silakan melaksanakan sholat maghrib di lantai atas. Tempat wudu ada di bawah,” kata Romo Aloysius Budi Purnomo, Pastor Paroki Kebon Dalem, sambil menunjukkan tempat sholat tersebut.

Tempat wudu yang dimaksud memang dibuat khusus, bisa digunakan beberapa orang sekaligus.

Wujudnya berupa bak tandon air besar yang diberi beberapa keran. Dari air jernih yang mengucur itulah, para muslim bersuci diri. Semuanya ada di lingkungan Gereja Katolik.

BacaJuga

Presiden Jokowi Ajak Mayoritas dan Minoritas Tetap Bersatu

Jokowi kepada para Kepala Daerah: Orang Katolik Punya Hak untuk Beribadah

1k
Sambut HAKTP dan Sikapi Terorisme di Sigi, Wanita Katolik: Tidak Ada Toleransi terhadap Radikalisme dan Terorisme

Sambut HAKTP dan Sikapi Terorisme di Sigi, Wanita Katolik: Tidak Ada Toleransi terhadap Radikalisme dan Terorisme

1.2k

Itulah suasana akrab yang terlihat dalam acara Reuni Persaudaraan Sejati Lintas Iman. Mereka yang hadir memang berasal dari berbagai kalangan pemeluk agama dan kepercayaan, mulai Katolik—sebagai tuan rumah—Kristen, Konghucu, Islam, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Gusdurian, Ahmadiyah dan komunitas lain.

Mereka menggelar reuni yang dibarengi berbuka bersama bagi umat Islam. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang membahas agama ramah lingkungan.

Romo Budi, demikian panggilan akrab Aloysius Budi Purnomo, mengaku sangat akrab dengan para santri.

Bahkan ia bercerita, ada seorang tokoh pengasuh Pondok Pesantren Pandanaran di Yogyakarta, Sleman, yang mengaku seiman.

“Beliau berkata, kami ini seiman; hanya berlainan agama,” ujar Romo Budi.

Dalam aula itu juga terlihat, ada sekitar tujuh orang dari Ahmadiyah yang merasa aman datang dan berbaur. Mereka berusia di atas 40-an tahun. Tidak ada mimik kuatir sama sekali.

Mereka yang berbeda agama pun menerima kalangan Ahmadiyah dengan ramah. Ini sebuah keakraban alami sesama manusia.

Ketika Yosua Reza dan Manasir dari Fakultas Teologi Univeristas Kristen Satya Wacana, Salatiga, berjumpa dengan beberapa santri putri, mereka saling menyapa dengan akrab.

“Hai, bagaimana kabarmu?” ujar Sisi, gadis berjilbab, menyapa Yosua.

Yosua dengan tersenyum menjawab, “Sehat-sehat saja!”

Yosua pun bercerita, ia dan Sisi pernah berjumpa pada Februari 2015 dalam acara Kemah Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama di Kali Putih, Salatiga.

Di sana, berbagai kalangan muda dari berbagai pemeluk agama bertemu. Mereka saling kenal dan berdiskusi untuk saling tahu perbedaan.

“Meski berbeda, kami bisa saling peduli untuk sesuatu yang kami anggap perlu dibantu, misalnya kasus nasib Wong Sikep dari Komunitas Samin yang tanahnya akan tergusur karena dipaksa menjual guna mendirikan pabrik semen. Kami merasa tergugah. Di situlah kami merasa ada kebersamaan,” tuturnya.

Ahmad Sodiqin dari Universitas Wahid Hasyim Semarang mengungkapkan, situasi seperti itu sebenarnya kebersamaan yang mahal.

“Saya senang sekali bisa bersama dan peduli untuk sesuatu yang berguna. Kami memiliki perbedaan, namun bisa saling terbuka. Ini mahal sekali.”

Para ibu dari Pelayanan Masyarakat Paroki Gereja Kebon Dalem sudah sibuk sejak pukul 13.00.

“Kami membuat kolak dan makanan kecil. Hanya bakso dan nasi yang kami pesan. Sibuk, tapi senang,” kata Irma Hermawan didampingi Kumalawati.

Ada 20 ibu dibantu sekitar 10 pemuda dari Orang Muda Katolik yang menyiapkan acara reuni dan buka bersama itu.

Peduli Wong Samin

Acara dimulai dengan memutar video perjuangan Wong Sikep—sebutan untuk komunitas Samin—yang tinggal di Pati dan Rembang, Jawa Tengah.

Mereka adalah kelompok masyarakat Jawa penganut Saminisme. Mereka hidup sederhana dan menggantungkan diri dari hasil pertanian. Mereka mempertahankan diri tidak menyekolahkan anak-anaknya, namun mendidiknya sendiri.

Ketika PT Semen Gresik ingin mendirikan pabrik semen di Sukolilo, Kabupaten Pati, Wong Sikep menolak. Mereka tidak mau tanah garapannya beralih fungsi menjadi pabrik semen.

Gerakan menolak yang dipimpin Gunretno dan Gunarti itu dengan alasan pasti: mereka akan kehilangan lahan pertanian untuk anak-cucu mereka. Padahal, mereka memang hanya memastikan hidup dari pertanian.

Gerakan itu berhasil, meski lewat jalan proses hukum hingga 2009. Wong Sikep menang hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Akan tetapi, untuk gerakan menolak rencana pendirian pabrik semen di Rembang, mereka kalah saat proses hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang.

PT Semen Indonesia pun mulai mendirikan pabrik semen di Rembang. Proyek ini akan menggempur kawasan bukit kapur di Pegunungan Kendeng sebagai bahan semen.

Pada diskusi soal agama ramah lingkungan, Donny Danardono, pengajar Etika Lingkungan di Program Magister Lingkungan dan Perkotaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, yang menjadi pembicara membawakan makalah “Katolik dan Lingkungan”.

Donny memaparkan pemikiran soal lingkungan dari Paus Fransiskus yang tertuang dalam surat edaran tertanggal 18 Juni 2015, berjudul “On Care for Our Common Home”.

Dalam surat edaran itu disebutkan, penyebab krisis lingkungan, seperti perubahan iklim, adalah etika antroposentrisme (yang menganggap manusia adalah pusat alam) yang berkembang di ruang publik (pemerintahan dan bisnis) maupun ruang privat (rumah tangga dan pendidikan).

“Paus tidak hanya mendorong perlunya dialog global, namun juga mendorong umat Katolik menyadari posisinya sebagai bagian kecil dari lingkungan ini,” ucap Donny.

Rini, seorang perempuan berjilbab, mengajak agar kepedulian terhadap lingkungan tidak berhenti pada wacana, namun harus ada tindakan nyata.

“Itu pernah dilakukan bersama ketika membersihkan mata air di Taman Budaya Raden Saleh Semarang. Gerakan lebih besar bisa terwujud dalam skala lebih luas,” tuturnya. (Diolah kembali dari laporan di Harian Sinar Harapan)

Tags: Romo Aloysius Budi Purnomo Prtoleransiumat Islam sholat di pastoran
Artikel Berikut
Dubes Vatikan untuk Indonesia Ajak Umat Berdoa Bagi Paus Fransiskus

Dubes Vatikan untuk Indonesia Ajak Umat Berdoa Bagi Paus Fransiskus

Wanita Katolik di Kalbar Rayakan HUT WKRI ke-91

Wanita Katolik di Kalbar Rayakan HUT WKRI ke-91

Komentar

Artikel Terkini

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

1.1k
Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.3k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat
  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In