Katoliknews.com – Uskup Emeritus Keuskupan Tanjungkarang, Mgr Andreas Henrisoesanta SCJ menghembuskan nafas terakhir pada Kamis siang, 10 Maret 2016, pukul 14.20 WIB di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta.
Bagaimana kondisi kesehatan uskup yang biasa Mgr Henri itu sebelum meninggal?
Menurut Sekretaris Keuskupan Tanjungkarang, Romo Thomas Suratno SCJ, hal yang membuat kondisi Mgr Henri memburuk adalah produksi slijm atau dahak di saluran pernapasan yang tidak bisa keluar.
“Kalau dia bisa batuk, dahak itu bisa keluar. Tetapi karena fisik lemah dia tidak bisa batuk sehingga tidak keluar, maka harus disedot,” jelas Romo Ratno sebagaimana dilansir Suarawajarfm.com.
Penyebab lain, katanya, adalah terdapat cairan di otak besar.
“Ini mengganggu memory Mgr Hendri. Tapi yang jelas penyebap utama adalah slijm itu, karena itu yang menentukan pernapasan,” katanya.
Jenazah Mgr Henri sempat disemayamkan di RS Carolus, sebelum kemudian diantar ke Gereja Katedral Jakarta.
Pada Kamis malam, pukul 20.00 WIB, digelar Misa arwah yang dipimpin oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo.
Rencananya, pada Jumat pagi, 11 Maret, jenazah Mgr Hendri akan diterbangkan pukul 07.00 WIB ke Tanjungkarang dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air.
Jenazah uskup itu akan dimakamkan di Pemakaman Katolik Negeri Sakti, Pesawaran pada Minggu mendatang, di mana sebelumnya digelar Misa arwah pukul 11.00 WIB.
Pemakapan Katolik Negeri Sakti, kata Vikjen Keuskupan Tanjungkarang, Romo Yakobus Hari Prabowo, dipilih karena sesuai permintaan Mgr Hendri saat masih hidup. Imam yang juga Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Tanjungkarang itu mengatkan, Mgr. Henri ingin dekat dengan umat.
Aria/Katoliknews.com
Komentar