Katoliknews.com – Peringatan Hari Bumi Internasional tanggal 22 April, dirayakan dengan cara yang berbeda di Kabupaten Manggarai, Flores.
Mereka yang terdiri dari sejumlah pejabat pemerintah kabupaten Manggarai menggelar sebuah acara untuk mendalami pesan ensiklik “Laudato Si” yang diterbitkan Paus Fransiskus beberapa bulan lalu.
Acara tersebut dipimpin oleh Pastor Peter C Aman OFM sebagai pembawa materi.
Sebagaimana dilansir Floresa.co pada 22 April, Bupati Manggarai, Kamelus Deno mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, pemerintah Kabupaten Manggarai bakal menyusun program kerja dengan menjadikan ensiklik “Laudato Si” sebagai salah satu referensi.
“Bagi pemerintah, Laudato Si sangat penting karena sesuai dengan visi Pemkab Manggarai terkait prinsip pembangunan yang adil dan merata. Adil tidak saja untuk kebijakan pembangunan, tetapi menghargai lingkungan sekitar merupakan bagian dari penerapan adil itu,” ungkapnya.
Deno juga mengatakan bahwa selama ini ia bersama jajarannya sudah berupaya menyelamatkan lingkungan, namun hal tersebut kandas pada pola pikir yang masih terbatas.
Lantas, kata dia, melalui ensiklik ini, wawasan mereka akan lingkungan menjadi lebih mendalam.
Lebih lanjut, mantan wakil bupati Manggarai periode 2010-2015 tersebut menyebutkan bahwa selama ini daerahnya memang kerap dilanda masalah terkait lingkungan. Sebut saja, tambang, kekurangan air dan perambahan hutan.
Oleh karena itu, pesan ensiklik ini tentunya perlu diperhatikan mengingat total hutan di Manggarai saat ini hanya berkisar 23.000 hutan konservasi dan hutan lindung, ditambah dengan jumlah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai 190 ribu orang.
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar