Katoliknews.com – Gereja Katolik selalu memberi tempat pada penghargaan terhadap kekayaan budaya tempat di mana Gereja hadir, demikian kata Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM.
Ia mengatakan, Gereja tidak menutup mata terhadap kekayaan adat istiadat lokal dan mendukung agar itu bisa diinkulturasikan dalam perayaan-perayaan liturgi.
Sebagaimana dilansir Netralnews.com, Mgr Paskalis menjelaskan, sejauh tidak bertentangan dengan liturgy, budaya dan musik-musik tradisional sah-sah saja digunakan dalam liturgi.
“Saya malah menyarankan bahwa kebudayaan-kebudayaan itu perlu terus dijaga dan dilestarikan,” katanya dalam sosialisasi program pelayanan dan pewartaan Keuskupan Bogor di Gereja Paroki St Markus Depok II Timur, Jawa Barat, Rabu, 27 April 2016.
Kalau warisan budaya itu bisa mendekatkan dan menguatkan iman umat akan Tuhan, maka itu tentu perlu.
Masalah liturgi, sebenarnya hanya sebagian kecil dari yang disampaikan Uskup Bogor. Sejumlah materi lainnya yang disampaikan adalah masalah kehadiran gereja di masyarakat, terutama umat yang kurang mampu.
Hal ini sejalan dengan imbauan Paus Fransiskus agar Gereja hadir di pasar di mana umat dalam kehidupan nyata perlu mendapat uluran tangan.
Mgr Paskalis pun dalam pelantikan pengurus Dewan Pastoral Paroki St Markus beberapa waktu lalu meminta agar pengurus gereja turun ke lapangan.
“Para pengurus Gereja adalah pelayan umat, bukan manajer yang hanya duduk di belakang meja,” ujarnya kala itu.
Dalam sejumlah pernyataan, Mgr Paskalis juga banyak menekankan pentingnya memperhatikan keluarga dan pendidikan.
Edy/Katoliknews
Komentar