Katoliknews.com – Kabar duka muncul pagi ini, Kamis, 11 Juni 2020: Romo Lambertus Sugiri Van den Heuvel, SJ, imam kelahiran Belanda yang dua pertiga masa hidupnya dihabiskan di Indonesia meninggal dunia.
Ia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 06.45 WIB.
Dalam pengumuman yang disampaikan oleh Dewan Paroki Harian di Paroki St Theresia, Jakarta, tempat ia tinggal selama ini, disampaikan bahwa upacara terkait pemakamannnya akan disesuaikan dengan situasi pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.
“Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan, dalam keselarasan dengan protokol Serikat Yesus dalam hal penghormatan, Perayaan Ekaristi dan pemakaman anggota tarekat selama masa pandemi,” demikian isi pengumuman tersebut.
Romo Krispurwana Cahyadi, rekannya sesama Jesuit menulis di akun Facebook doanya untuk misionaris itu, “Beristirahatlah dalam damai! Tiada kebahagiaan sejati selain tinggal bersama-Nya.”
Dikutip dari Hidup Katolik, Romo Sugiri yang lahir di Berneheeze, Belanda, 23 Desember 1930, masuk Indonesia pada 1952, setahun setelah ia bergabung menjadi Jesuit.
Setibanya di Indonesia, ia menjalani tahun kedua masa novisiat di Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah.
Studi filsafat ditempuhnya di Yogyakarta, selama tiga tahun pada 1955-1958.
Setelah itu, ia menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang pada 1958-1961.
Pasca TOP, ia melanjutkan studi teologi, sebelum ditahbiskan menjadi imam.
Masa Tersiat, retret agung kedua sebagai Yesuit yang menghidupi spiritualitas St Ignatius, ia jalani di Jerman pada 1966.
Pada 1967-1976, ia melayani di Paroki Purbayan dan Paroki San Inigo Dirjodipuran, Solo, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Pater Benedictus Hari Juliawan, SJ, Pimpinan Baru Jesuit Indonesia
Dari Jawa Tengah, ia pindah ke Jakarta, menjadi Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Mangga Besar pada tahun 1977- 1984.
Selama 1985-1995, ia ditugaskan menjadi Moderator Karismatik KAJ dan Indonesia, sambil melayani sebagai pastor di Paroki Katedral Jakarta (1996-2005).
Sejak 2005, pada saat usianya menginjak 75 tahun ia diutus sebagai pastor di Paroki St Theresia Jakarta, hingga akhir masa hidupnya.
BACA JUGA: Pastor Jesuit Indonesia Ditunjuk Paus Jadi Penasihat
Pada masa tuanya, Romo Sugiri banyak memanfaatkan waktu untuk melukis dan berolahraga ringan.
Selamat Jalan Romo Sugiri!
BACA JUGA: Ini Jadwal Misa Requiem Romo Sugiri, SJ yang Akan Disiarkan Live Streaming
Komentar