Katoliknews.com – Romo Lambertus Sugiri Van den Heuvel, SJ tutup usia di Jakarta pada Kamis 11 Juni 2020, di usia 89 tahun.
Berdasarkan informasi yang diterima Katoliknews.com, Misa requiem imam kelahiran Belanda itu dilaksanakan pada hari ini secara live streaming dari Gereja St Theresia Jakarta, pukul 18.00 WIB.
Sementara untuk Misa pelepasan jenazah dilakukan pada Jumat esok, pada pukul 09.00 dari gereja yang sama, juga secara live streaming.
Selanjutnya, Misa kremasi dilangsungkan pukul 13.00 di Rumah Duka Oasis Lestari, Tangerang.
“Selaras dengan protokol Serikat Yesus tentang penghormatan jenazah, dan sesuai arahan pemerintah, umat hanya diperbolehkan mengikuti Misa live streaming dari rumah masing-masing,” kata Romo Dedomau da Gomez Djatmiko, SJ, dalam pernyataannya.
Umat juga diminta tidak mengirimkan bunga dukacita baik ke Gereja St Theresia maupun ke Rumah Duka Oasis Lestari, tambah Pastor Paroki St Theresia Jakarta itu.
BACA JUGA: Romo Sugiri, SJ, Imam Kelahiran Belanda Meninggal Dunia di Usia 89 Tahun
Umat bisa mengikuti live streaming di kanal YouTube Komsos Paroki Theresia, Hidup TV, dan Komsos Paroki Katedral.
Romo Sugiri menghembuskan nafas terakhir pada pukul 06.45 WIB.
Imam yang lahir di Berneheeze, Belanda, 23 Desember 1930 itu masuk Indonesia pada 1952, setahun setelah ia bergabung menjadi Jesuit.
Setibanya di Indonesia, ia menjalani tahun kedua masa novisiat di Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah.
Studi filsafat ditempuhnya di Yogyakarta, selama tiga tahun pada 1955-1958. Setelah itu, ia menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang pada 1958-1961.
Pasca TOP, ia melanjutkan studi teologi, sebelum ditahbiskan menjadi imam.
Masa Tersiat, retret agung kedua sebagai Yesuit yang menghidupi spiritualitas St Ignatius, ia jalani di Jerman pada 1966.
Pada 1967-1976, ia melayani di Paroki Purbayan dan Paroki San Inigo Dirjodipuran, Solo, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Pater Benedictus Hari Juliawan, SJ, Pimpinan Baru Jesuit Indonesia
Dari Jawa Tengah, ia pindah ke Jakarta, menjadi Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Mangga Besar pada tahun 1977- 1984.
Selama 1985-1995, ia ditugaskan menjadi Moderator Karismatik KAJ dan Indonesia, sambil melayani sebagai pastor di Paroki Katedral Jakarta (1996-2005).
BACA JUGA: Pastor Jesuit Indonesia Ditunjuk Paus Jadi Penasihat
Sejak 2005, pada saat usianya menginjak 75 tahun ia diutus sebagai pastor di Paroki St Theresia Jakarta, hingga akhir masa hidupnya.
Di masa tuanya, ia banyak memanfaatkan waktu untuk melukis.
Aleksander AN
Komentar