Katoliknews.com – Lebih dari 160 tahun yang lalu, pada tahun 1858, Bunda Maria menampakkan diri kepada seorang gadis muda Prancis, Bernadette Soubirous, di kota kecil Lourdes, di kaki bukit Pyrenees.
Sebuah gua kemudian segera didirikan di lokasi penampakan itu, dan dalam tahun-tahun berikutnya sejak itu, jutaan peziarah mengunjungi gua itu, ribuan mukjizat penyembuhan dilaporkan terjadi.
Pada tahun ini, dua tahun setelah peringatan 150 tahun penampakan, Lourdes hampir kosong.
Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, gua ditutup untuk para peziarah akibat pandemi COVID-19.
Meskipun sekarang telah dibuka kembali, demi menghindari penyebaran virus, hanya sejumlah kecil peziarah yang dapat mengunjungi gua itu.
Merespons situasi ini, pengelola tempat itu mengorganisir ziarah virtual pertama di seluruh dunia, yang diadakan hari ini, Kamis 16 Juli, hari peringatan penampakan terakhir untuk St Bernadette.
Jutaan orang dari seluruh dunia diperkirakan mengambil bagian melalui televisi, radio, internet dan sarana komunikasi sosial lainnya dalam acara yang disebut ‘Lourdes United’ itu, berkumpul bersama “di bawah tanda harapan dan solidaritas.”
“Multi-generasi dan multi-budaya, ziarah ‘Lourdes United’ akan menyatukan semua orang yang, di empat penjuru dunia, melihat Lourdes sebagai rambu iman, komitmen, berbagi, dan harapan,” demikian menurut situs yang dibuat khusus untuk acara tersebut.
Agenda
Dikutip dari Vaticannews.va, ziarah ‘Lourdes United’ akan berlangsung dari pukul 07.00 sampai 22.00 waktu setempat, di mana akan ada prosesi, Rosario dan doa-doa.
Pukul 07.00 di Perancis sama dengan pukul 12.00 WIB.
Siaran langsung televisi dari gua itu dimulai pukul 4 – 6 sore, di mana tokoh agama dan sipil membagikan kisah mereka tentang peran Lourdes dalam kehidupan mereka.
Para pembicara juga akan fokus pada tema-tema “solidaritas, persaudaraan, komitmen, bantuan, harapan, dan pencarian makna dalam hidup,” sementara musik live, arsip video, dan laporan di belakang layar akan membantu menjelaskan tentang Lourdes.
Lourdes adalah salah satu Gua Maria paling populer di dunia, dengan lebih dari 100.000 sukarelawan menyambut lebih dari 5 juta peziarah dan pengunjung – termasuk lebih dari 50.000 orang sakit dan cacat – setiap tahun.
Di tengah krisis ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh Covid-19, jauh lebih sedikit orang yang dapat melakukan ziarah tahun ini.
Namun, kendati ada pembatasan perjalanan “ratusan ribu pesan, seruan minta tolong, teriakan penderitaan, juga kesaksian harapan terus mencapai Lourdes, hati berdebar dengan doa,” menurut situs web.
Dengan ziarah virtual Lourdes United, pesan Bunda Maria Lourdes akan terus bergema di seluruh dunia.
Komentar