Katoliknews.com – Gereja Keuskupan Denpasar mendorong umat awam Katolik untuk tidak menjauhi dan apatis dengan politik. Yesus Sang Guru pun aktif berpolitik untuk memperjuangkan kebaikan bersama atau bonum commune.
“Yesus juga adalah seorang politisi,” kata Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Denpasar, Romo Emanuel Ano pada Senin 27 Februari 2023 lalu dalam rapat “Konsolidasi Rasul Awam Katolik” menyonsong perhelatan Politik tahun 2024, seperti dikutip keuskupandenpasar.net.
“Tetapi berbeda dengan para politisi duniawi yang mengutamakan perebutan kekuasaan, spirit Yesus justru terarah dan mengabdi pada bonum commune melalui ajaran dan praktik cinta kasih,” tambah Romo Emanuel.
Hadir dalam kegiatan di Aula Keuskupan Denpasar ini antara lain sejumlah tokoh umat dari berbagai paroki Dekenat Bali, pengurus Ormas Katolik seperti PMKRI, Pemuda Katolik, WKRI, ISKA, dan Vox Point.
Selain itu hadir dua tokoh Katolik: Grace Anastasia, anggota DPRD Provinsi Bali; dan Yohanes Edy Sanjaya, anggota DPRD Kabupaten Badung.
RD Martinus Emanuel Ano yang menjadi narasumber kegiatan itu mengatakan, Gereja sendiri tiada hentinya mendorong kaum awam Katolik yang terpanggil untuk menjadi rasul politik dengan mengambil bagian, baik sebagai pengurus partai politik maupun keikutsertaan menjadi calon anggota legislative.
Karena itu, kata dia, konsolidasi ini bagian dari perhatian Gereja bagi-bagi rasul awam yang mau terjun di kolam politik.
“Apalagi Pemilu 2024 sudah di depan mata, sehingga para awam yang terlibat di politik perlu diberi bekal yang cukup,” ujarnya.
Menurutnya, spiritualitas rasul awam di dunia, termasuk di bidang politik adalah demi terwujudnya 100% Katolik dan 100% Indonesia.
Ia mengingatkan para politisi Katolik dan peserta yang hadir untuk selalu ingat pesan Yesus: “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah serigala”.
Pesat ini, kata dia, menunjukkan, medan kerasulan politik yang dimasuki para awam cukup banyak godaan dan terjadi sikut-sikutan untuk bisa menyingkirkan satu sama lain.
“Karena itu, penting agar selalu berpegang teguh pada moral Katolik agar tidak mudah goyah ketika digoda dengan hal-hal yang merugikan banyak orang. Sebab tujuan mulia dari politik adalah mengabdi pada kepentingan umum,” tandasnya.
Yerri Lando
Komentar