Berita Terkait Gereja Katolik
Rabu, 8 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Surati Jokowi, Uskup Ruteng Minta Hentikan Proyek Geothermal yang Mengancam Kehidupan Warga

16 Juni 2020
in Headline, Nusantara
0
Investigasi JPIC-OFM: Proyek Geothermal di Flores Mengancam Masa Depan Warga Desa

Dalam foto ini, tampak tim JPIC-OFM mewawancarai masyarakat terdampak proyek geothermal di Wae Sano, Kabupaten Manggarai Barat. Dalam laporan hasil investigasinya, lembaga milik Ordo Fransiskan tersebut merekomendasikan agar proyek itu dihentikan karena mengancam masa depan warga setempat. (Foto: JPIC-OFM)

Katoliknews.com – Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat mengirim surat khusus kepada Presiden Joko Widodo, meminta untuk menghentikan mega proyek panas bumi (geothermal) di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam surat itu yang salinannnya diperoleh Katoliknews.com, Selasa, 16 Juni 2020, ia menyatakan proyek yang dikelola oleh perusahan negara PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) itu berpotensi mengancam kehidupan warga yang menghuni desa tersebut.

Lokasi proyek dengan luas area 17,76 hektar itu, kata uskup, akan membawa bencana di masa depan.

“Proyek ini akan merusak ruang hidup masyarakat setempat yang tampak dalam unsur-unsur dasar penunjang, seperti tanah, air, udara dan juga menghancurkan mata pencaharian dan sumber kehidupannya, seperti lahan pertanian dan isinya, kebun dan tanamannya, serta hewan peliharaan,” tulisnya.

BacaJuga

PMKRI bersama Warga Kembali Desak Pemerintah Hentikan Proyek Panas Bumi di Wae Sano

PMKRI bersama Warga Kembali Desak Pemerintah Hentikan Proyek Panas Bumi di Wae Sano

1.2k
Fakta-fakta Tentang Mgr Siprianus Hormat Pr

Terpapar Covid-19, Uskup Ruteng Dilarikan ke Jakarta dengan Ambulans Udara

2.8k

Ia juga menambahkan, “titik pengeboran di Kampung Nunang hanya berjarak 20 hingga 30 meter dari pusat kampung dan 100 meter dari Gereja Katolik.”

“Demikian juga sumur pengeboran dan pembuangan limbah berada dalam lingkungan pemukiman dan ruang hidup warga setempat,” katanya dalam surat yang dikirim pada 9 Juni.

Selain itu, jelasnya, proyek yang dikoordinasi Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM ini dinilai bakal merusak situs-situs komunitas adat setempat, mengganggu kenyamanan dan keamanan tata peribadatan dan kerohanian lain dan menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah.

Ia menjelaskan, rencana titik eksplorasi juga hanya berjarak 200 meter dari Danau Sano Nggoang yang memiliki luas 512 hektare dengan letak ketinggian 757 meter.

Ia menyatakan, proyek itu berpotensi destruktif bagi danau yang selama ini menjadi penyangga keragaman hayati dan ekologi di wilayah itu dan sudah menjadi salah satu destinasi wisata alam strategis dalam desain destinasi wisata premium di Labuan Bajo.

Uskup juga mengungkap soal adanya pengaduan warga yang merasa diintimidasi oleh kehadiran aparat TNI dan Kepolisian serta Satpol PP dalam berbagai kegiatan tahapan perusahaan selama ini.

Menurut Uskup Sipri, keberadaan proyek ini kontra dengan cita-cita Presiden Jokowi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berwawasan holistik, dari sisi ekonomis, ekologis dan kultural.

“Dari lubuk hati yang paling dalam kami merekomendasikan kepada Bapak Presiden untuk tidak melanjutkan proyek ini,” katanya.

Surat Uskup Hormat juga ditujukan kepada Menteri Keuangan RI, Menteri ESDM, Gubernur NTT, dan Bupati Manggarai Barat. Selain itu tembusannya juga termasuk ke Bank Dunia, yang mendanai proyek itu.

Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Proyek itu yang kini masih dalam tahap eksplorasi merupakan bagian dari rencana memanfaatkan 16 potensi geothermal di daratan Flores.

Sejak awal bergulir, berbagai kelompok terus melakukan perlawanan, baik dari kalangan sipil maupun Gereja Katolik melalui Komisi JPIC.

BACA: Didukung Gereja, Warga di Flores Surati Bank Dunia Terkait Proyek Geothermal yang Ancam Masa Depan Mereka

JPIC-OFM misalnya melakukan investigasi khusus pada proyek ini, yang kemudian dipublikasi dalam bentuk kertas posisi.

BACA: Investigasi JPIC-OFM: Proyek Geothermal di Flores Mengancam Masa Depan Warga Desa

Uskup Sipri mengatakan, alih-alih memaksakan proyek itu, pemerintah mesti mengembangkan perkebunan dan pertanian, sektor-sektor yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

Apalagi, dari jumlah jiwa di sekitar Wae Sano lebih dari 1.200,  mayoritas atau 92,98% adalah petani.

Berdasarkan kajian yang dibuat JPIC-OFM Indonesia, kedua sektor itu memang merupakan unggulan warga selama ini.

Dikutip dari Kertas Posisi JPIC-OFM, Patris Pen (55), petani di Nunang, mengaku bisa membeli beras dan menyekolahkan anak dari hasil pertanian dan perkebunan.

Dalam setahun, kata dia, dari hasil buah sirih (mingi), ia bisa mendapat Rp.32.000.000, kemiri Rp.10.000.000, kakao Rp. 2.000.000-4.000.000, kelapa Rp. 5.500.000 dan cengkeh Rp.4.000.000-7.000.000.

Selain itu, sektor unggulan lain yang diusulkan uskup yang ditahbiskan pada 19 Maret itu adalah ekowisata dan ekokultural.

Di Kawasan itu ada Danau Sano Nggoang yang sudah ramai dikunjungi wisatawan dan ada hutan yang masih asli yang menjadi habitan burung endemik, seperti Kecak Flores, Seringgit Flores, Kecuku Flores, dan gagak Flores.

Ian Saf

Tags: Mgr. Siprianus HormatPresiden Joko Widodoproyek geothermal Wae Sano
Artikel Berikut
JPIC-OFM Indonesia Umumkan Hasil Lomba Laudato Si, Pemenang Didominasi Seminaris

JPIC-OFM Indonesia Umumkan Hasil Lomba Laudato Si, Pemenang Didominasi Seminaris

Antisipasi COVID-19, Para Uskup Filipina Minta Umat Lansia Jangan Dulu ke Gereja

Antisipasi COVID-19, Para Uskup Filipina Minta Umat Lansia Jangan Dulu ke Gereja

Komentar

Artikel Terkini

Lebih dari 5.000 Orang Tewas dalam Gempa Dahsyat  di Turki-Suriah

Lebih dari 5.000 Orang Tewas dalam Gempa Dahsyat  di Turki-Suriah

1k
Paus Fransiskus Berduka atas Ribuan Korban Gempa di Turki dan Suriah

Paus Fransiskus Berduka atas Ribuan Korban Gempa di Turki dan Suriah

1k
HUT Satu Abad, Konferensi Waligereja Indonesia: NU Menjadi Soko Guru Toleransi, Perdamaian, dan Persaudaraan

HUT Satu Abad, Konferensi Waligereja Indonesia: NU Menjadi Soko Guru Toleransi, Perdamaian, dan Persaudaraan

1k
Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

1.2k
Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.3k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Lebih dari 5.000 Orang Tewas dalam Gempa Dahsyat  di Turki-Suriah
  • Paus Fransiskus Berduka atas Ribuan Korban Gempa di Turki dan Suriah

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In