Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 7 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Dunia

Siapa Carlo Acutis, Remaja yang Akan Dibeatifikasi pada 10 Oktober?

Prosesnya mendapat gelar suci dimulai pada 2013. Dia ditetapkan sebagai "Yang Mulia" pada tahun 2018 dan akan ditetapkan sebagai beato pada 10 Oktober.

3 Oktober 2020
in Dunia, Headline
0

Carlo Acutis, remaja yang akan dibeatifikasi pada 10 Oktober 2020. (Foto: Ist)

Katoliknews.com – Carlo Acutis, seorang remaja Katolik Italia yang meninggal tahun 2006, akan dibeatifikasi pada 10 Oktober di Assisi.

Carlo, seorang gamer dan programmer komputer yang menyukai sepak bola dan Ekaristi, telah menjadi topik yang menarik dibahas di seluruh dunia.

Ia lahir pada 3 Mei 1991, di London, tempat orang tuanya bekerja. Hanya beberapa bulan kemudian, orang tuanya, Andrea Acutis dan Antonia Salzano, pindah ke Milan.

Saat remaja, Carlo didiagnosis menderita leukemia. Dia mempersembahkan penderitaannya untuk Paus Benediktus XVI dan Gereja, di mana ia mengatakan “Aku mempersembahkan semua penderitaan yang harus aku derita untuk Tuhan, untuk Paus, dan Gereja. “

BacaJuga

Orang Miskin, Fransiskus Assisi, dan Jiwa-jiwa di Api Penyucian Terpatri di Hati Carlo Acutis

Sejak Dibeatifikasi, Makam Carlo Acutis, Milenial Pecinta Teknologi Ramai Dikunjungi Peziarah

1.2k
Beato Carlo Acutis Bukan Pohon Pisang yang Hanya Punya Jantung

Beato Carlo Acutis Bukan Pohon Pisang yang Hanya Punya Jantung

3k

Dia meninggal pada 12 Oktober 2006 dan dimakamkan di Assisi atas permintaannya, karena cintanya kepada Santo Fransiskus Assisi.

Prosesnya mendapat gelar suci dimulai pada 2013. Dia ditetapkan sebagai “Yang Mulia” pada tahun 2018 dan akan ditetapkan sebagai “Diberkati” pada 10 Oktober.

Sejak usia muda, Carlo tampaknya memiliki cinta yang khusus kepada Tuhan, meskipun orang tuanya tidak terlalu taat dengan agama. Ibunya mengatakan bahwa dia sebelumnya hanya ikut Misa saat Komuni Pertama, menerima Sakramen Krisma dan pernikahan.

Tapi sebagai seorang anak kecil, Carlo suka sekali berdoa rosario. Setelah dia menerima Komuni Pertama, dia rajin ikut Misa, menyiapkan waktu hening sebelum dan setelah Misa.

Dia juga mengaku dosa setiap Minggu.

Dia meminta orangtuanya untuk membawanya berziarah – ke tempat-tempat para kudus, dan ke situs-situs mukjizat Ekaristi.

Ada buah dari kesaksian hidup Carlos. Cara hidupnya membawa pertobatan yang mendalam pada ibunya, karena, menurut imam yang mempromosikan upaya menjadikannya sebagai orang suci, dia “berhasil membawa kerabatnya, orang tuanya untuk Misa setiap hari.”

“(Yang terjadi) bukan sebaliknya; bukan orang tuanya yang membawa anak laki-laki itu untuk ikut Misa, tetapi dialah yang berhasil membawa dirinya untuk ikut Misa dan meyakinkan orang lain untuk menerima Komuni setiap hari.”

Dia dikenal karena membela anak-anak di sekolah yang dicemooh, terutama anak-anak disabilitas. Ketika orang tua seorang temannya akan bercerai, Carlo melakukan upaya khusus, membawa temannya itu ke dalam keluarganya.

Dan dia mempromosikan mukjizat Ekaristi, terutama melalui situs web yang dia bangun. Di situs itu, dia mengatakan bahwa “semakin sering kita menerima Ekaristi, kita akan semakin menjadi seperti Yesus, sehingga di bumi ini kita akan merasakan surga.”

BACA: Programer 15 Tahun Asal Italia Akan Dibeatifikasi Bulan Oktober

Ketika Carlo jatuh sakit, kehidupan imannya makin kuat. Dia sengaja mempersembahkan penderitaannya untuk Gereja, paus, dan orang-orang yang menderita penyakit.

Sebagaimana dilaporkan Catholic News Agency (CNA), Carlo suka bermain video game. Dia juga seorang programmer, di mana membangun situs web yang memuat katalog mukjizat Ekaristi di seluruh dunia.

Apakah tubuhnya tidak rusak saat digali untuk kemudian dihormati sebelum proses beatifikasi?

Awalnya, ada kabar bahwa jenazah Carlo ditemukan dalam keadaan utuh. Namun, seorang juru bicara untuk upacara beatifikasi ini mengatakan kepada CNA bahwa seluruh tubuhnya masih ditemukan saat digali, tetapi “tidak sepenuhnya utuh.”

Tubuhnya dibaringkan di kuburan kaca di mana dia dapat dihormati oleh para peziarah sampai 17 Oktober.

Dia ditampilkan dengan jeans dan sepasang sepatu Nike, pakaian kasual yang dia sukai dalam hidup.

Pastor Carlos Acácio Gonçalves Ferreira, pimpinan tempat jenazah Carlos ditempatkan mengatakan, untuk pertama kalinya dalam sejarah orang suci mengenakan pakaian seperti itu.

BACA JUGA: Bagaimana Proses Memberi Gelar “Orang Kudus” dalam Katolik?

“Ini adalah pesan yang luar biasa bagi kita; kita dapat merasakan bahwa kekudusan bukanlah hal yang jauh tetapi sangat dapat dijangkau setiap orang karena Tuhan adalah untuk semua orang,” katanya.

BACA JUGA: Carlo Acutis Jadi Beato, Pestanya Dirayakan Setiap 12 Oktober

Aria Kiet

Artikel Berikut
Sentuhan Tuhan dalam Misa Online

Sentuhan Tuhan dalam Misa Online

Ibunda Carlo Acutis: Putraku Gunakan Internet sebagai Influencer Tuhan

Ibunda Carlo Acutis: Putraku Gunakan Internet sebagai Influencer Tuhan

Komentar

Artikel Terkini

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

1.1k
Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.3k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat
  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In