Berita Terkait Gereja Katolik
Selasa, 7 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Katekese

Apa Makna ‘Tau’ yang Kerap Dipakai Para Pengikut St. Fransiskus Assisi?

21 Agustus 2020
in Katekese, Pilihan Editor
0
Apa Makna ‘Tau’ yang Kerap Dipakai Para Pengikut St. Fransiskus Assisi?

Simbol Τ (Tau) mirip Salib yang dikenakan para pengikut Santo Fransiskus Assisi. (Foto: Ist)

Katoliknews.com – Mungkin Anda pernah bertanya: Apa makna simbol Τ (Tau) mirip Salib yang dikenakan para pengikut Santo Fransiskus Assisi atau oleh banyak orang Katolik? Atau Anda sendiri bahkan mengenakannya, namun belum mengetahui apa makna simbol tersebut. Berikut ulasannya:

Alfabet Ibrani

Hampir 200 tahun setelah kelahiran Kristus, tulisan dan alfabet Ibrani belum dikodifikasi secara resmi. Oleh karena itu banyak huruf kadang-kadang digambar dalam berbagai bentuk, tergantung di mana wilayah tempat tinggal orang Yahudi, entah di Israel ataupun di wilayah ‘diaspora’ di luar Israel, terutama di dunia yang berbahasa Yunani .

Pada waktu itu, huruf terakhir dari alfabet Ibrani mewakili tanda pemenuhan akhir makna seluruh pewahyuan Firman Tuhan. Huruf akhir disebut TAU (atau TAW, dilafalkan Tav dalam bahasa Ibrani), bisa saja ditulis: Λ X + T , dan digunakan dengan makna simbolis sejak Perjanjian Lama.

BacaJuga

Pemimpin OFM Sedunia Ungkap Kedekatan Paus Benediktus XVI dengan Tradisi Fransiskan

Pemimpin OFM Sedunia Ungkap Kedekatan Paus Benediktus XVI dengan Tradisi Fransiskan

1.3k
Fransiskan Beri Hewan Kurban untuk GP Ansor pada Idul Adha 2021

Fransiskan Beri Hewan Kurban untuk GP Ansor pada Idul Adha 2021

1.5k

Dalam Kitab Nabi Yehezkiel dikatakan: Firman Tuhan kepadanya: Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana (Yeh. 9:4).

Dalam konteks yang sama, Nabi Yehezkiel juga mengingatkan orang Israel untuk tetap setia kepada Tuhan sampai akhir. Sebagai simbol kesetiaan, digunakan tanda ‘meterai’ TAU pada dahi orang yang dipilih oleh Tuhan sampai akhir hayat.

Meskipun huruf terakhir dari alfabet Ibrani tidak lagi berbentuk salib, seperti dalam varian yang ditunjukkan di atas, para penulis Kristen awal telah menggunakannya dalam mengomentari Alkitab versi bahasa Yunani (Septuaginta). Dalam Perjanjian Lama, TAU ditulis T.

Simbol yang Bermakna Ganda

Pertama, sebagai huruf terakhir dari alfabet Ibrani, huruf itu (T) menyimbolkan nubuat hari terakhir dan memiliki arti yang sama dengan huruf Yunani Omega, seperti yang dapat dibaca dalam Kitab Wahyu: Firman-Nya lagi kepadaku: Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir; Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir (21:6; 22:13).

Kedua, umat Kristen mengadopsi tanda Tau karena bentuknya mengingatkan mereka pada salib, tempat Kristus mengorbankan dirinya untuk keselamatan dunia. Arti dan nilai yang sama ini dibicarakan dalam Wahyu 7:2-3.

Pada masa awal kekristenan, suatu tanda penebusan ditampilkan secara lahiriah untuk menunjukkan kehidupan baru seorang Kristen; sedangkan yang lebih dalam ditandai dengan Meterai Roh Kudus, yang diberikan kepada kita sebagai anugerah ketika dibaptis (Ef. 1:13).

Bukan Magis

Jadi, Tau bukanlah magis yang ajaib, bukan jimat, bukan pula sekadar perhiasan biasa. Tau juga bukan jimat keberuntungan untuk digantung  karena membawa keberuntungan.

Tau adalah tanda konkret dari devosi kristiani, tetapi terutama komitmen hidup mengikuti Kristus tersalib; tanda bahwa seseorang adalah orang Kristen, anak Allah, yang terlindung dari bahaya, yang selamat. Orang yang mengenakan Tau kuat dalam menghadapi  kejahatan (Yeh. 9:6).

Kitab Wahyu melukiskan suatu meterai sebagai tanda pada orang dikehendaki Tuhan, suatu hak ilahi yang istimewa (Why. 9: 4; 7: 1-4; 14:1). Meterai tersebut adalah tanda penebusan Tuhan, orang yang tidak bercela, orang-orang yang percaya kepada-Nya, yang mengakui diri mereka sebagai anak-anak yang dikasihi dan yang tahu bahwa mereka berharga di hadapan Allah (Yeh. 9: 6).

Bagi orang Kristen, Tau adalah simbol martabat anak-anak Allah, tanda salib yang menopang Kristus. Itu adalah tanda yang mengingatkan bahwa saya juga harus kuat dalam pencobaan, siap mematuhi Bapa dan pasrah dalam ketaatan, seperti Yesus yang taat pada kehendak Bapa-Nya.

Kecintaan Fransiskus pada Salib

Kesamaan makna antara Tau dengan Salib Kristus membuat Fransiskus dari Assisi sangat mencintai tanda ini, sedemikian rupa sehingga Salib menempati tempat penting dalam hidupnya, dan yang terungkap dalam bahasa tubuhnya.

Dapat dikatakan bahwa dalam diri Fransiskus, tanda kenabian lama itu diaktualisasikan, dimaknai secara baru, memancarkan daya penyelamatan dan mengungkapkan kebahagiaan dalam spirit kemiskinan. Ini merupakan aspek esensial dari cara hidup Fransiskan.

Thomas Celano, penulis Riwayat Hidup Santo Fransiskus, mengisahkan bahwa Fransiskus pernah menyembuhkan secara ajaib seorang yang sakit di kota Cori, dengan membuat tanda Tau pada bagian tubuhnya yang sakit itu. Fransiskus juga sering ‘menuliskan tanda Tau sebagai tanda tangan pada setiap surat yang ia kirim, indikasi surat penting atau tanda kasih’  (FF 980).

Baca versi lengkap artikel ini Christusmedium.com, Apa Makna TAU?

Tags: Fransiskanpengikut St Fransiskus AssisiTau
Artikel Berikut
HUT ke-33 Seminari Labuan Bajo: Setia Mendidik Generasi Berkualitas

HUT ke-33 Seminari Labuan Bajo: Setia Mendidik Generasi Berkualitas

Sejumlah Anak Panti Asuhan Vincentius Putra Terima Sakramen Baptis dan Komuni Pertama

Sejumlah Anak Panti Asuhan Vincentius Putra Terima Sakramen Baptis dan Komuni Pertama

Komentar

Artikel Terkini

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat

1.1k
Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.3k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Gema World Youth Day Portugal di Paroki Santo Paulus Nanga Kantuk, Kalimantan Barat
  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In